Kabar terbaru, Barcelona dilaporkan memberi kesempatan kepada dua pemain muda belia asal Afrika untuk mereka didik di La Masia. Dua pemain muda berbakat itu adalah Aboubacar Maiga dan Moustapha Traore, yang akan segera menjalani percobaan.
Kedua pemain ini diharapkan bisa mendapatkan peningkatan kualitas setelah mereka masukan ke sistem pembinaan yang telah melahirkan banyak bintang dunia milik mereka. Barcelona sepertinya memilih cara yang lebih masuk akal dan realistis di tengah krisis finansial yang masih terjadi.
Dalam tiga tahun terakhir, Barcelona memang mengalami kesulitan untuk merekrut pemain jadi bagi tim utama mereka karena kendala keuangan. Alih-alih menggelontorkan dana besar di bursa transfer, Barcelona mlah memilih untuk membeli pemain muda yang harganya sangat terjangkau keuangan mereka.
Salah satu langkah lain yang dilakukan Barceona adalah menjalin kerjasama dengan Africa Foot, sebuah akademi sepak bola mengelola ratusan pemain muda berbakat di Afrika. Kerja sama yang berlangsung hingga 2028 ini telah membuka pintu bagi Barca untuk mendatangkan pemain potensial.
Dari La Masia sendiri, Barcelona telah banyak mendapatka pemain hebat. Pada tur pramusim lalu, striker asal Mali, Ibrahim Diarra bahkan juga masuk dalam daftar yang dibawa Hansi Flick.
Murianews, Kudus – Klub raksasa Spanyol, Barcelona memiliki rencana jangka panjang yang realistis. Terutama dalam kiprah mereka di bursa transfer, alih-alih membeli pemain jadi, Barcelona malah lebih memilih membeli calon-calon pemain berpotensi.
Ibarat usaha ’penggemukan’, Barcelona membeli pemain-pemain yang belum sepenuhnya jadi. Mereka meletakannya di akademi La Masia untuk mendapatkan gemblengan pelatihan, dan untuk selanjutnya bisa mempromosikannya di tim utama.
Kabar terbaru, Barcelona dilaporkan memberi kesempatan kepada dua pemain muda belia asal Afrika untuk mereka didik di La Masia. Dua pemain muda berbakat itu adalah Aboubacar Maiga dan Moustapha Traore, yang akan segera menjalani percobaan.
Kedua pemain ini diharapkan bisa mendapatkan peningkatan kualitas setelah mereka masukan ke sistem pembinaan yang telah melahirkan banyak bintang dunia milik mereka. Barcelona sepertinya memilih cara yang lebih masuk akal dan realistis di tengah krisis finansial yang masih terjadi.
Dalam tiga tahun terakhir, Barcelona memang mengalami kesulitan untuk merekrut pemain jadi bagi tim utama mereka karena kendala keuangan. Alih-alih menggelontorkan dana besar di bursa transfer, Barcelona mlah memilih untuk membeli pemain muda yang harganya sangat terjangkau keuangan mereka.
Salah satu langkah lain yang dilakukan Barceona adalah menjalin kerjasama dengan Africa Foot, sebuah akademi sepak bola mengelola ratusan pemain muda berbakat di Afrika. Kerja sama yang berlangsung hingga 2028 ini telah membuka pintu bagi Barca untuk mendatangkan pemain potensial.
Dari La Masia sendiri, Barcelona telah banyak mendapatka pemain hebat. Pada tur pramusim lalu, striker asal Mali, Ibrahim Diarra bahkan juga masuk dalam daftar yang dibawa Hansi Flick.
Afrika...
Menurut laporan Sport, kesepakatan terbaru Barcelona dengan Africa Foot, membawa Maiga dan Traore ke Barcelona. Aboubacar Maiga, merupakan pemain yang berposisi sebagai gelandang serang. Pemain ini disebut sangat cocok dengan filosofi permainan Barca.
Dengan teknik mumpuni, kemampuan mengatur tempo, dan visi permainan tajam, Maiga telah lama dipantau oleh tim pelatih La Masia. Mereka yakin, dengan pembinaan yang tepat, pemain muda ini dapat berkembang menjadi gelandang tengah berkualitas tinggi yang mampu menerapkan gaya kontrol bola khas Blaugrana.
Sementara itu, Moustapha Traore diharapkan memberikan kontribusi lewat kecepatan dan daya jelajahnya di lapangan. Keduanya akan mulai berlatih bersama tim akademi dalam waktu dekat untuk menjalani evaluasi sebelum diputuskan nasibnya secara permane di Barcelona.