Kamis, 20 November 2025

Ide yang diusung Thomas Frank menjadi benar-benar terasa sangat revolusioner dan menentang arus. Ketika banyak klub besar di Liga Inggris sangat yakin dengan melakukan belanja besar-besaran di bursa transfer, Thomas Frank memilih pendekatan berbeda.

Tottenham Hotspur, atau Thomas Frank sepertinya tidak mau terjebak dalam situasi yang saat ini dialami Amorim di Manchester United. Mengeluarkan dana besar, tetapi belum segera mendapatkan hasil yang setimpal di permainan.

Sebaliknya, Tottenham Spurs malah menemukan sebuah pendekatan melalui persiapan teknis dan penyesuaian taktik dengan bertumpu pada materi pemain yang sudah ada. Pilihan yang juga pernah dilakukan Liverpool musim lalu bersama Arne Slot. Saat itu Liverpool hanya mendatangkan Federico Chiesa, dan terbukti sukses bisa bersaing dan bahkan merebut gelar juara.

Musim ini, Tottenham Hotspur dibawah kendali Thomas Frank hanya mendatangkan Mohammed Kudus dan Joao Palhinha dengan status pinjaman. Namun apa yang dilakukannya di awal menangani tim, sebuah perubahan besar sudah sangat terasa. Pemainan dengan pressing lebih rapi, transisi lebih cepat, dan eksekusi bola mati yang presisi.

Liga Inggris memang baru berjalan dua kali pertandingan, dan semua kemungkinan masih bisa terjadi. Tetai Thomas Frank yang tampil berasahaja bersama Tottenham Hotspur setidaknya telah membuat banyak pesaingnya panik.

Tanpa belanja gila di bursa transfer, Tottenham Hotspur saat ini malah tampil berbahaya. Kemenangan 2-0 atas Manchester City, sepertinya sudah cukup bagi tim-tim lainnya mulai melihat Hotspur sebagai salah satu pesaing yang tak bisa dianggap sebelah mata.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler