Di babak kedua, Rayo Vallecano menggila, sampai akhirnya mampu menyamakan skor menjadi 1-1 hingga akhir laga. Meski demikian persoalan mogoknya VAR tidak mereda. Masalah ini langsung meledak menjadi pembicaraan global.
Setelah laga, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) sendiri mengakui kerusakan VAR tersebut dan menyebut penyebabnya “belum teridentifikasi”. Media-media Spanyol meledakan kontroversi ini dalam laporan utama mereka.
Soal ini juga mematik kekecewaan Pelatih Rayo Vallecano, Inigo Perez. Arsitek Rayo ini menyampaikan pernyataan bernada kemarahan yang tidak bisa ditahannya, di arena konfrensi Pers.
“Mereka meminta maaf dan kami memaafkan, tapi sulit menerima bahwa lima menit tanpa VAR bisa mengubah jalannya pertandingan,” ujar Inigo Perez sepert dilansir Marca.
Dari kubu Rayo Vellecano lainnya, gelandang mereka Isi Palazon juga meledakan kekecewaannya. Pemain ini menyindir, Barcelona selalu mendapatkan keuntungan yang sama sepanjang waktu berkaitan keputusan wasit.
“Wasit juga manusia, tapi aneh bahwa kesalahan selalu menguntungkan tim yang sama. Tahun lalu kami juga jadi korban,” kata Palazon dengan nada berani menyindir wasit dan Barcelona.
Murianews, Kudus – Raksasa Catalonia Barcelona mendapati hasil tak maksimal saat melawat ke kandang Rayo Vallecano di pertandingan ketiga Liga Spanyol 2025/2026. Bermain di Estadio de Vallecas, Senin (1/9/2025) dinihari WIB, Barcelona hanya merebut hasil imbang 1-1.
Hasil imbang di laga Rayo vs Barcelona sendiri pada akhirnya memunculkan kontroversi soal VAR yang membuat kubu Rayo Vallecano kecewa berat. Mereka bersiteguh, seharusnya di laga itu mereka bisa mendapatkan kemenangan dari Barcelona.
Media-media di Spanyol bahkan menyebut laga ini memunculkan skandal VAR, yang merugikan Rayo Vallecano. Laga ini berlangsung tegang sejak menit awal digulirkan. Barcelona, meski bertabur bintang, kenyataannya tidak bisa mudah menembus rapatnya pertahanan Rayo.
Dalam sebuah momen yang terjadi pada menit ke-40, Lamine Yamal yang menerobos ke kotak penalti terjatuh setelah mendapatkan kontak badan dengan Pep Chavarria. Wasit Mateo Busquets Ferrer tanpa ragu menunjuk titik putih.
Dalam situasi yang belum sepenuhnya jelas ini, kubu Rayo berharap bisa mendapatkan kepastian dari tinjuan, VAR. Namun, kontroversi justru akhirnya mencuat, karena saat dibutuhkan VAR di laga ini kehilangan kemampuan. Sistem komunikasi pusat VAR di Las Rozas lumpuh total. Sehingga keputusan penalti ini tak bisa ditinjau ulang, hingga memunculkan protes besar.
Kiper Augusto Batalla dan Oscar Trejo bahkan harus menerima kartu kuning atas reaksi yang dilakukannya saat melakukan protes. Sementara ribuan penonton Vallecas mengeluarkan kekecewaan mereka karena situasi yang terjadi.
Lamine Yamal yang mengambil tendangan akhirnya melakukannya dengan dingin. Bintang muda Barcelona ini melepaskan tembakan akurat untuk membawa timnya unggul sementara 1-0 atas tuan rumah Rayo Vallecano.
Rayo Menggila...
Di babak kedua, Rayo Vallecano menggila, sampai akhirnya mampu menyamakan skor menjadi 1-1 hingga akhir laga. Meski demikian persoalan mogoknya VAR tidak mereda. Masalah ini langsung meledak menjadi pembicaraan global.
Setelah laga, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) sendiri mengakui kerusakan VAR tersebut dan menyebut penyebabnya “belum teridentifikasi”. Media-media Spanyol meledakan kontroversi ini dalam laporan utama mereka.
Media Spanyol AS menulis, “Musim baru saja dimulai tetapi skandal sudah berulang kali terjadi”. Sementara MARCA mengonfirmasi jika layar VAR di Vallecas benar-benar mati total di laga Rayo vs Barcelona itu.
Soal ini juga mematik kekecewaan Pelatih Rayo Vallecano, Inigo Perez. Arsitek Rayo ini menyampaikan pernyataan bernada kemarahan yang tidak bisa ditahannya, di arena konfrensi Pers.
“Mereka meminta maaf dan kami memaafkan, tapi sulit menerima bahwa lima menit tanpa VAR bisa mengubah jalannya pertandingan,” ujar Inigo Perez sepert dilansir Marca.
Dari kubu Rayo Vellecano lainnya, gelandang mereka Isi Palazon juga meledakan kekecewaannya. Pemain ini menyindir, Barcelona selalu mendapatkan keuntungan yang sama sepanjang waktu berkaitan keputusan wasit.
“Wasit juga manusia, tapi aneh bahwa kesalahan selalu menguntungkan tim yang sama. Tahun lalu kami juga jadi korban,” kata Palazon dengan nada berani menyindir wasit dan Barcelona.