Ditambahkan juga secara keseluruhan laga bisa dikatakan berimbang. Jika akhirnya Arsenal kalah, itu hanya karena detail-detail kecil yang terjadi di pertandingan, yang tak diperkirakan akan menentukan.
“Mereka punya 15-20 menit bagus di babak kedua, setelah itu ketat. Saya tahu pertandingan ini akan diputuskan oleh kesalahan atau momen jenius. Sayangnya, Szoboszlai melakukannya dengan tendangan bebas luar biasa,” ujar Arteta dengan nada kecut.
Diluar kekalahan ini, Arsenal juga harus menerima kenyataan pahit, karena William Saliba mengalami cedera. Pemain ini ditarik keluar pada menit ke-4, dan harus digantikan oleh pemain muda berusia 21 tahun, Cristhian Mosquera.
Penampila Mosquera sendiri dinilai cukup solid untuk mengawal lini belakang Arsenal. Berduet dengan Gabriel, permainannya bahkan dipuji oleh Arteta.
“Masuk di Anfield saat Saliba cedera, itu tantangan yang sangat sulit. Tapi dia menunjukkan kejujuran, kepribadian, dan permainan yang sangat bagus dengan dukungan rekan setimnya,” tutup Arteta.
Kekalahan Arsenal karena tendangan bebas dari Szoboslai cukup menarik. Sebab selama ini Arsenal dikenal sebagai tim berspesialisasi bola mati. Bahkan kabarnya mereka secara khusus berlatih untuk bola-bola mati.
Murianews, Kudus – Arsenal selama ini dikenal sebagai tim yang piawai mengolah momen bola mati untuk menjadi gol. Tapi kali ini, Arsenal tergelincir di Anfield dari Liverpool gegara bola mati. Dominik Szoboszly, adalah mimpi buruk mereka.
Kekalahan Arsenal dari Liverpool, Migggu (31/8/2025) malam, juga mengakhiri rekor 22 laga tak terkalahkan mereka. Itu terjadi setelah Dominik Szoboszlai, melepaskan tendangan bebas maut dari jarak 30 meter pada menit ke-83.
Tendangan bebas Szoboszlai membawa Liverpool meraih kemenangan tipis 1-0 di pekan ketiga Liga Premier 2025/2026. Memberikan Liverpool sebuah penyelamatan penting, untuk terhindar dari hasil tak memuaskan di kandangnya, Stadion Anfield.
Di pertandingan ini Arsenal, sebenarnya tampil tidak buruk. Mereka bahkan bisa dikatakan lebih menguasai pertandingan. Skuad Mikel Arteta bahkan menciptakan sejumlah peluang emas, dan memaksa Alisson Becker melakukan dua penyelamatan krusial.
Namun, semua kerja keras para pemain Arsenal akhirnya kehilangan harapan. Gol Dominik Szobozlai melenyapkan semua yang diharpkan. Tendangan bebasnya menghujam, dan menempatkan Arsenal kehabisan waktu untuk mengejar.
Usai pertandingan, pelatih Arsenal, Mikel Arteta tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. Pelatih asal Spanyol ini menyatakan tidak suka dengan hasilnya, meski tetap menyatakan permainan timnya mengalami peningkatan.
“Kami kecewa dengan hasilnya, saya pikir kami pantas mendapatkan lebih. Tim menunjukkan banyak hal positif sepanjang pertandingan, mengendalikan permainan di tempat yang sangat sulit. Saya pikir kami meningkatkan standar permainan ke standar yang sangat tinggi,” ujar Mikel Arteta.
Detail Kecil...
Ditambahkan juga secara keseluruhan laga bisa dikatakan berimbang. Jika akhirnya Arsenal kalah, itu hanya karena detail-detail kecil yang terjadi di pertandingan, yang tak diperkirakan akan menentukan.
“Mereka punya 15-20 menit bagus di babak kedua, setelah itu ketat. Saya tahu pertandingan ini akan diputuskan oleh kesalahan atau momen jenius. Sayangnya, Szoboszlai melakukannya dengan tendangan bebas luar biasa,” ujar Arteta dengan nada kecut.
Diluar kekalahan ini, Arsenal juga harus menerima kenyataan pahit, karena William Saliba mengalami cedera. Pemain ini ditarik keluar pada menit ke-4, dan harus digantikan oleh pemain muda berusia 21 tahun, Cristhian Mosquera.
Penampila Mosquera sendiri dinilai cukup solid untuk mengawal lini belakang Arsenal. Berduet dengan Gabriel, permainannya bahkan dipuji oleh Arteta.
“Masuk di Anfield saat Saliba cedera, itu tantangan yang sangat sulit. Tapi dia menunjukkan kejujuran, kepribadian, dan permainan yang sangat bagus dengan dukungan rekan setimnya,” tutup Arteta.
Kekalahan Arsenal karena tendangan bebas dari Szoboslai cukup menarik. Sebab selama ini Arsenal dikenal sebagai tim berspesialisasi bola mati. Bahkan kabarnya mereka secara khusus berlatih untuk bola-bola mati.