Benchy memulai karier profesionalnya di usia 15 tahun bersama Viollete FC, klub papan atas Haiti. Kariernya kemudian membawanya ke berbagai negara hingga akhirnya menjadi mesin gol utama di Liga Taiwan, sehingga akhirnya dinaturalisasi.
Dengan segudang prestasi dan naluri gol tinggi, Benchy jelas akan jadi ancaman nyata bagi Timnas Indonesia. Patrick Kluivert harus mewapadainya, dan mungkin juga harus menyiapkan pendekatan khusus untuknya, saat Timnas Indonesia vs China Taipei digelar.
Murianews, Kudus – Duel panas akan tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/9/2025). Timnas Indonesia bakal menjajal kekuatan China Taipei pada laga perdana FIFA Matchday September 2025.
Pertandingan ini bukan sekadar uji coba. Laga ujicoba kontra China Taipei juga dipastikan menjadi kesempatan bagi pelatih Patrick Kluivert melakukan simulasi penting sebelum turun ke babak ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari sisi kekuatan, Timnas Indonesia dan China Taipei bisa dikatakan tidak jauh terpaut. Kedua tim masih bisa dikatakan memiliki kekuatan setara. Namun tidak ada salahnya Timnas Indonesia waspada, apalagi China Taipei membawa pemain naturalisasi yang dianggap berbahaya.
Melawan Timnas Indonesia, pada laga FIFA Matchday September, China Taipei membawa sosok pemain bernama Jhon Benchy. Striker kelahiran Haiti ini akan menjadi pemain dengan ciri khas berbeda di banding pemain China Taipei lainnya.
Pemain berkulit gelap ini akan terlihat berbeda di lapangan, dibanding pemain China Taipei lainnya. Posturnya yang kuat, pemain ini disebut-sebut akan bisa memberi kerepotan bagi lini pertahanan Timnas Indonesia.
Bernama lengkap Jhon Miky Benchy Estama, atau akrab disapa Jhon Benchy, sebenarnya bukan wajah asing di kancah sepak bola Asia Timur. Dalam 4 laga terakhir bersama China Taipei, Benchy sudah menyumbang gol krusial.
Pemain ini juga memiliki catatan mentereng di level klub. Paling fenomenal saat menjadi top skor di Taiwan Football Premier League 2018/2019 dengan torehan 26 gol dalam semusim. Kini kemampuannya akan menguji lini pertahanan Timnas Indonesia.
Dari Haiti...
Benchy memulai karier profesionalnya di usia 15 tahun bersama Viollete FC, klub papan atas Haiti. Kariernya kemudian membawanya ke berbagai negara hingga akhirnya menjadi mesin gol utama di Liga Taiwan, sehingga akhirnya dinaturalisasi.
Dengan segudang prestasi dan naluri gol tinggi, Benchy jelas akan jadi ancaman nyata bagi Timnas Indonesia. Patrick Kluivert harus mewapadainya, dan mungkin juga harus menyiapkan pendekatan khusus untuknya, saat Timnas Indonesia vs China Taipei digelar.
