Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Drama pemecatan Jose Mourinho oleh Fernehbahce ternyata belum berakhir. Presiden Fenerbahce, Ali Koc, akhirnya membeberkan alasan klubnya memecat The Special One. Alasannya cukup mengejutkan.

Jose Mourinho, hanya setahun lebih sedikit menukangi Fenerbahce di Liga Turki, sebelum dipecat pada 29 Agustus 2025 lalu. Tepatnya setelah Fenerbahce terjungkal dari babak play-off Liga Champions usai kalah agregat tipis 0-1 dari Benfica.

Meski pemecatannya sudah berlangsung sepekan lalu, pernik-pernik di seputar keputusan ini masih terus muncul. Terbaru, seperti dilansir Hurriyet, Presiden Fenerbahce, Ali Koc akhirnya membeberkan mengapa klubnya memecat Mourinho.

Dikatakan oleh Koc, sebenarnya bukan soal hasil yang menjadi masalah utama. Namun, semua terjadi karena cara Fenerbahce kalah, dianggap sangat tidak bisa diterima.

“Ini pertama kalinya saya menjelaskan. Perpisahan ini pahit. Mourinho adalah teman, membawa dia ke sini adalah sebuah sukses besar. Tapi gaya permainan bertahan, minim kreativitas, itu tidak bisa diterima lagi,” ujar Ali Koc dalam wawancaranya dengan Hurriyet.

Menurut Ali Koc menegaskan, Fenerbahce butuh sepak bola agresif yang mendominasi. Bukan permainan hati-hati ala Mourinho. Masalah ini tidak kunjung berubah, sampai akhirnya hasil tak diinginkan terjadi dan berbuntut pemecatan.

“Kami tahu Mourinho defensif, tapi di Turki kami harus mendominasi. 99 gol dan 99 poin adalah identitas kami. Lawan Benfica? Bukan hasilnya yang menyakitkan, tetapi caranya. Itu membuat saya yakin gaya musim lalu akan berulang. Maka kami harus berpisah,” tegas Ali Koc.

Tanpa Trofi...

Fakta di lapangan memang menjukan apa yang dikeluhkan oleh Ali Koc itu. Dalam 62 laga bersama Fenerbahce, Mourinho mencatat 37 kemenangan, 14 imbang, dan 11 kekalahan, dan tanpa satu pun trofi. Lebih menyakitkan, Mourinho gagal menaklukkan rival-rival besar di Liga Turki.

Bersama Mourinho, Fernebahce kalah dari Galatasaray di liga Turki dan piala Liga Turki. Selain itu mereka juga dipermalukan Besiktas, baik di kandang maupun tandang, musim lalu.

Situasi buruk memang muncul diantara Mourinho dan manajemen klub Fernebahce menjelang pemecatan terjadi. Menurut laporan Spor Arena, Mourinho kerap dituding bersikap dingin terhadap pemain lokal. Ismail Yuksek dan Irfan Can Kahveci kerap dicadangkannya.

Berikutnya, pemain yang didatangkan atas rekomendasi Mourinho kenyataannya juga tak mampu memberi dampak besar. Fenerbahce, yang biasanya piawai melepas pemain dengan harga fantastis, juga mandek di era Mourinho.

“Special One” kembali harus menelan pil pahit. Meski pernah berjaya bersama Chelsea, Porto, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, Tottenham hingga AS Roma, Mourinho harus berakhir tanpa jejak positif di Liga Turki. Pelatih asal Portugal ini malah identik dengan perseteruan dengan owner Liga Turki.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler