Rabu, 19 November 2025

Amorim juga menegaskan MU telah meningkat dibandingkan musim lalu. Meski mereka hanya memenangkan 1 dari 5 pertandingan dan hanya mencetak 1 gol dari bola secara langsung dalam 6 jam bermain Liga Inggris, semua masih ada progres.

”Saya akan selalu memberikan segalanya, melakukan segalanya untuk klub. Keputusan lain bukan milik saya. Sementara saya di sini, saya akan berjuang keras. Saya ingin menang dan saya lebih terluka dari siapa pun ketika saya kalah," terangnya.

Amorim juga membandingkan pada musim sebelumnya, saat masih menangani klub Portugal Sporting CP untuk bermain melawan Man City di Liga Champions. Saat itu timnya menang 4-1, dan timnya tidak memiliki banyak peluang seperti yang di tunjukan MU di Derby Manchester ini.

Di Derby Manchester, Man United memasuki pertandingan dengan penuh semangat. Tetapi Phil Foden membuka skor pada menit ke-18, sebelum Erling Haaland mencetak dua gol di babak kedua. Haaland melewati Luke Shaw untuk mencetak gol pertamanya, lalu memimpin bola sendiri dari tim tuan rumah untuk menghadapi dan menjatuhkan Altay Bayindir di babak kedua.

Dalam hal ini Amorim mengatakan bahwa timnya kurang agresif. Melihat gol kebobolan MU, menurutnya sangat jelas jika sebenarnya para pemainnya bisa menghindarinya. Pada gol kedua Man City, terjadi ketika timnya menekan.

”Kami kalah dari situasi lemparan ke dalam, alih-alih menutupi ruang, kami bergegas untuk memenangkan bola, sehingga City memiliki dua pemain untuk melarikan diri. Di gol ketiga, Haaland memiliki terlalu banyak ruang karena pemain pertahanan kami ragu-ragu. Momen-momen seperti itu adalah kuncinya, dan mereka memanfaatkannya dengan baik,” tuturnya.

Amorim pada akhirnya menyimpulkan, dalam situasi transisi, para pemain Manchester City bisa melakukannya dengan akhir yang lebih baik. Sedangkan di MU, Bryan Mbeumo juga memiliki peluangnya tetapi secara keseluruhan, terutama di momen-momen krusial, Man City mengungguli MU.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler