Sir Jim Ratcliffe dan INEOS juga tidak main-main. Program pemotongan biaya sudah memangkas lebih dari 250 karyawan. Ratcliffe sampai berseloroh bahwa United bisa “bangkrut saat Natal” jika gaya hidup boros tak dihentikan. Sehingga dalam situasi seperti ini, menghamburkan puluhan juta pound hanya untuk mengganti pelatih jelas bukan prioritas.
Namun demikian, kursi Amorim tetap panas. Kesabaran manajemen MU bisa saja habis lebih cepat daripada bir gratis di bar Old Trafford. Kalau hasil pertandingan ke depan tak memuaskan, £12 juta mungkin tiba-tiba terasa lebih murah dibanding melihat musim MU harus mengalami terjun bebas.
Untuk sekarang, Ruben Amorim masih punya waktu, masih punya ruang, dan, yang paling penting masih punya kontrak mahal yang jadi tameng pelindungnya. Tetapi semua tentu saja masih menunggu bagaimana dirinya bisa membalikan keadaan.
Murianews, Kudus – Manchester United (MU)masih percaya pada Ruben Amorim. Tetapi ada kemungkinan itu semua tidak semata-mata pada soal kepercayaan semata. Di sepak bola modern kadang rasa ’sayang’ klub pada pelatih bukan soal rasa cinta, melainkan saldo rekening.
Ruben Amorim, yang kursinya sudah panas bak kompor tua, masih dipertahankan Setan Merah bukan karena start musim yang memukau. Melainkan karena biaya pemecatan yang lebih mahal dari harga rumah di London.
Kemenangan 2-1 atas Chelsea di Old Trafford pada 20 September memang sedikit memberi napas lega. Tetapi publik tau, itu bukan tiket permanen bagi Amorim untuk duduk manis di kursi pelatih.
Banyak yang menduga pelatih asal Portugal ini akan segera diseret keluar dari jabatannya. Namun manajemen Manchester United rupanya masih harus berpikir dua kali. Alasannya: “Kalau mau memecat siapkan £12 juta. Kalau tidak, sabar saja dulu.”
Masalah lainnya, Manchester United baru saja keluar dari trauma memecat Erik ten Hag dan stafnya musim lalu. Saat itu tagihannya mencapai £36 juta. Besaran itu bagaikan membeli mobil Ferrari, tapi akhirnya ditinggal nganggur di garasi. Maka wajar kalau dewan direksi MU kini mendadak jadi penganut hemat pangkal selamat.
Menurut sumber Football Insider, pilihan mempertahankan Amorim bukan hanya sekadar kepercayaan pada kemampuannya—meski klub tetap menjual narasi itu ke media—tetapi karena kantong mereka sedang kempes. Dengan aturan FFP dan PSR yang mengekang, setiap poundsterling kini dihitung seperti koin parkir terakhir di saku.
Hemat...
Sir Jim Ratcliffe dan INEOS juga tidak main-main. Program pemotongan biaya sudah memangkas lebih dari 250 karyawan. Ratcliffe sampai berseloroh bahwa United bisa “bangkrut saat Natal” jika gaya hidup boros tak dihentikan. Sehingga dalam situasi seperti ini, menghamburkan puluhan juta pound hanya untuk mengganti pelatih jelas bukan prioritas.
Namun demikian, kursi Amorim tetap panas. Kesabaran manajemen MU bisa saja habis lebih cepat daripada bir gratis di bar Old Trafford. Kalau hasil pertandingan ke depan tak memuaskan, £12 juta mungkin tiba-tiba terasa lebih murah dibanding melihat musim MU harus mengalami terjun bebas.
Untuk sekarang, Ruben Amorim masih punya waktu, masih punya ruang, dan, yang paling penting masih punya kontrak mahal yang jadi tameng pelindungnya. Tetapi semua tentu saja masih menunggu bagaimana dirinya bisa membalikan keadaan.
