Jadwal Klub Padat, Verdonk-Dean James Bisa Capek di Timnas Indonesia

Murianews, Kudus – Menjelang babak ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dua pemain Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar. Dua bek kiri utama, Calvin Verdonk dan Dean James, harus menjalani “uji ketahanan” di klub masing-masing, karena jadwal kompetisi yang padat.

Dean James, pemain Go Ahead Eagles yang baru saja dinaturalisasi, harus memainkan empat laga dalam 12 hari. Masing-masing dua pertandingan di Eredivisie, dan dua pertandingan di Liga Europa.

Sejauh ini Dean James sudah menjalani total 488 menit bermain, dalam enam pekan pertama musim ini. Hal ini bisa terjadi lantaran dirinya bukan pemain cadangan. Sehingga untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya, kemungkinan besar James akan kembali diturunkan penuh.

Pemain yang baru saja bergabung ke Timnas Indonesia ini belum-belum sudah menunjukan sikap waspada terkait peluang timnas Indonesia. Menurutnya, peluang untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 sangat kecil.

“Kami akan menghadapi lawan yang kuat, lagipula, Arab Saudi punya keuntungan di kandang sendiri,” ujarnya seperti dikutip Bola.com.

Ketimpangan waktu istirahat disinggungnya akan bisa berpengaruh terhadap hasil-hasil pertandingan nantinya. Timnas Indonesia hanya akan punya waktu 4 hari istirahat. Sementara Arab Saudi punya 7 hari.

Sementara itu, Calvin Verdonk yang baru saja debut bersama Lille di Ligue 1 sebagai pemain pengganti melawan Lens. Meski situasinya agak lebih baik dibanding James, tetapi Ligue 1 jelas bukan taman bermain.

Jadwal Padat...

Jadwal padat dan intensitas latihan di Prancis juga bisa membuat Verdonk berpotensi mengalami kelelahan saat memperkuat Timnas Indonesia. Belum lagi ketika dirinya harus menjalani penerbangan jarak jauh dari Prancis ke Arab Saudi.

Patrick Kluivert tentu tak bisa hanya berharap pada dua nama itu. Di Timnas Indonesia masih ada Shayne Pattynama dan Yance Sayuri yang tersedia. Dalam situasi darurat, Nathan Tjoe A On juga bisa ditarik mundur untuk bermain di posisi bek kiri. Meski bukan solusi paten, ini bisa menjadi opsi tambahan.

Arab Saudi dan Irak bukan lawan yang bisa ditangani dengan improvisasi. Koridor kiri adalah titik vital dalam skema permainan Timnas Indonesia. Jika sektor ini kelelahan, maka pertahanan bisa runtuh secara perlahan. Jika Kluivert tidak menyiapkan dengan seksama, maka mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 akan bisa langsung terkubur.