Sabtu, 22 November 2025

Tebas juga menegaskan, bahkan ketika Messi tidak bisa lagi hadir, Barcelona masih hidup dengan karisma yang ditinggalkannya. Menurut AS, jersey Messi musim lalu masih terus dicetak secara teratur, dengan jumlah terbanyak kedua dibelakang jersey Lamine Yamal dan striker Lewandowski.

Artinya Tebas menilai, warisan abadi Messi sampai saat ini masih ada bagi Liga Spanyol. Tetapi lebih dari itu, daya tarik La Liga Spanyol kini tidak lagi bergantung pada warisan Messi tersebut. Liga Spanyol bisa menjaga perkembangannya karena model keuangan yang ketat, terutama mekanisme plafon gaji.

"Tidak ada stasiun TV yang mengurangi royalti setelah Messi pergi. Kontrak ditandatangani untuk jangka panjang, dan yang menentukan nilai sebenarnya dari turnamen adalah keseimbangan, persaingan, dan kualitas keseluruhan," katanya.

Tebas mengakui, di level Eropa, Liga Inggris memang masih berada di level yang berbeda. Mereka memiliki keuangan yang luar biasa, kedalaman skuad yang kuat, dan penyebaran global yang hampir mutlak. Namun dengan Real Madrid dan Barcelona yang masih mendominasi, Liga Spanyol adalah liga terbaik kedua di dunia.

"Liga Inggris berada di puncak, tetapi kami tepat di belakang. Bundesliga, Serie A, Ligue 1 semuanya tertinggal. Lihat saja jumlah penggemarnya, interaksi, dan pengaruh di jejaring sosial. Kami masih bergerak maju, secara bertahap memperpendek jarak dengan mereka," tambahnya.

Berdasarkan data dari Transfermarkt, Liga Inggris memang menunjukan dominasinya. Mereka memimpin dengan total nilai skuad 12,77 miliar euro. Semetara La Liga Spanyol menempati urutan kedua dengan 5,57 miliar euro untuk nilai skuad. Baru Liga Serie A dan Bundesliga.

Kesenjangan keuangan antara Liga Inggris dan liga lainnya masih sangat besar. Namun menurut Tebas, yang paling penting adalah La Liga Spanyol masih terus mempertahankan identitas, disiplin, dan kemampuan beradaptasinya. Faktor-faktor inilah yang membuatnya kuat tanpa hadirnya bintang terbesar.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler