Para peserta telah menjalani pelatihan selama 18 hari di dua sasana, yaitu Sasana YTBK Boxing Camp dan Sasana Rambing Boxing Camp, untuk memahami skill dan aturan bertinju yang baik.
Selain sebagai upaya pencegahan tawuran, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang untuk menjaring bibit-bibit baru atlet tinju.
”Sekalian saja diproses supaya jadi (atlet) profesional,” kata Rahmulyo.
Murianews, Semarang – Menanggapi maraknya aksi kekerasan remaja, Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Semarang bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar kejuaraan bertajuk ”Ekshibisi Tinju Pelajar Anti Tawuran”.
Acara ini bertujuan mewadahi pelajar dan remaja agar menyalurkan energi secara positif alih-alih terjerumus dalam aksi tawuran.
Ketua Pertina Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo, yang juga anggota DPRD Kota Semarang, menjelaskan bahwa kegiatan ini tercetus dari keprihatinan melihat keterlibatan pelajar dalam tawuran di jalanan.
”Menghadapi keresahan ini, Pertina bersama Dispora Kota Semarang mencoba untuk mewadahi melalui kegiatan Ekshibisi Tinju Pelajar Anti Tawuran,” kata Rahmulyo di Semarang dikutip dari Antara, Sabtu (20/9/2025).
Ekshibisi tinju yang digelar di halaman Balai Kota Semarang pada Sabtu ini diikuti oleh 32 peserta, baik putra maupun putri, dari berbagai SMA/SMK di Kota Semarang.
Peserta dibagi dalam dua kelompok, yakni Sasana Barat dan Timur, yang menyuguhkan duel dalam tiga ronde, dengan durasi 2-3 menit per ronde.
Secara teknis, pertarungan dilakukan sesuai aturan tinju amatir, dengan wasit dan hakim juri disiapkan oleh Pertina Kota Semarang.
Rahmulyo mengungkapkan, peserta ekshibisi ini tidak hanya berasal dari pelajar perwakilan sekolah, tetapi juga melibatkan pelaku aksi tawuran yang sempat tertangkap.
”Mereka yang ’ketangkep’ karena tawuran itu juga kami libatkan di dalam kegiatan ini. Jadi, menurut data dan catatan kami, yang ikut juga ada anak-anak yang kemarin sempat ketangkap di Polrestabes Semarang,” jelasnya.
Pelatihan...
Para peserta telah menjalani pelatihan selama 18 hari di dua sasana, yaitu Sasana YTBK Boxing Camp dan Sasana Rambing Boxing Camp, untuk memahami skill dan aturan bertinju yang baik.
Selain sebagai upaya pencegahan tawuran, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang untuk menjaring bibit-bibit baru atlet tinju.
”Sekalian saja diproses supaya jadi (atlet) profesional,” kata Rahmulyo.