Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan, naturalisasi pemain yang dilakukan sejak beberapa waktu terakhir bukan untuk mematikan pembinaan lokal. Namun, Kemenpora ingin mengumpulkan potensi yang dimiliki oleh para diaspora.

Hal itu disampaikan Dito dalam acara Diskusi Turun Minum dengan tema ”Naturalisasi Pemain, Mereduksi atau Memotivasi?” di Media Center Kemenpora, Jakarta, Kamis (21/12/2023) sore.

Diskusi yang diinisiasi oleh PSSI Pers tersebut menghadirkan narasumber komentator sepak bola Tommy Welly, Tenaga Ahli Potensi Pemuda dan Diaspora Hamdan Hamedan, Arya Sinulingga (anggota Exco PSSI) dan Sekjen Presidium Nasional Suporter Sepak bola Indonesia (PNSSI) Richard Achmad.

Menurut Dito, belakangan ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat khususnya penggemar bola terkait naturalisasi ini. ”Jadi naturalisasi atlet yang dilakukan di berbagai cabang olahraga tetap memastikan bahwa atlet bersangkutan memiliki aspek keturunan dari orang Indonesia,” jelas Dito, dikutip dari laman Kemenpora.

Untuk itu, kata Dito, Kemenpora terus memperkuat basis data terkait keberadaan warga diaspora di luar negeri yang benar-benar merupakan keturunan tingkat pertama.

Dito menambahkan, naturalisasi atlet juga sebagai upaya memberikan hak kepada warga keturunan orang Indonesia karena orang tua mereka juga menginginkan agar anaknya dapat membanggakan Indonesia.

”Jadi ini salah satu cara olahraga kita bisa bersaing di internasional dan mereka (atlet naturalisasi) bisa membawa kultur di tempat mereka saat ini bisa menular juga ke atlet lokal. Karena selain dari performa, aspek ini juga sangat berpengaruh,” katanya.

Selain itu, naturalisasi ini untuk memberikan hak yang sama. ”Jadi intinya kita ingin memberikan hak yang sama kepada diaspora, namun demikian pembinaan lokal tidak akan hilang. Justru pembinaan lokal akan kita padukan dengan potensi diaspora,” tutupnya.

Komentar

Terpopuler