Rabu, 19 November 2025

”Semua bantuan yang hari ini diberikan dan disalurkan ini sudah melalui review komprehensif oleh tim independen yang terdiri dari para akademisi, para pakar olahraga. Jadi ini prosesnya sangat panjang dan insyaallah akuntabilitas dan transparasinya bisa terjamin,” terang Dito, dilansir dari laman Kemenpora.

Dito menyatakan, Kemenpora sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip tersebut. Karenanya Dito menegaskan tidak boleh ada praktik gratifikasi dalam bentuk apapun kepada pejabat Kemenpora.

Lebih lanjut dijelaskan, fasilitas bantuan kepada 12 cabor yang sudah lolos Olimpiade tersebut ditujukan untuk mendukung pemusatan pelatnas jangka panjang yang tidak terputus. Selain itu juga menjadi bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025 dan 2027.

Menpora mengungkap pemberian bantuan ini masih merupakan tahap pertama dan untuk tahap selanjutnya masih akan dalam proses review.

Nantinya akan ada pemberian untuk pelatnas tahap kedua yaitu untuk cabor yang mempersiapkan diri dan memiliki potensi meraih medali di Asian Games 2026 serta cabor yang meraih medali emas pada SEA Games terakhir.

Berikutnya Menpora Dito turut menyinggung perihal bantuan dana untuk penyelenggaraan dua event dunia yang akan diselenggarakan di Indonesia. Yaitu kejuaraan panjat tebing dan juga kejuaraan dunia surfing.

”Untuk surfing ini merupakan hal yang baru dan Indonesia sudah bisa kita katakan Disneyland-nya para surfer. Ini mendongkrak pariwisata dan ekonomi,” tuturnya.

Potensi penyelenggaraan kejuaraan dunia ini dikatakan Menpora Dito akan bertambah di 2025. Yaitu kejuaraan dunia voli putri dan juga kejuaraan dunia gimnastik. Namun keduanya saat ini masih dalam proses review yang kemungkinan akan diberikan pada tahap kedua.

Komentar

Terpopuler