Rabu, 19 November 2025

Menurutnya, negara seperti Belanda dan Australia memiliki keunggulan pada infrastruktur serta visi jangka panjang yang jelas dan terstruktur. Salah satu perbedaan utama terletak pada infrastruktur sepak bola dan perencanaan jangka panjang.

Misalnya, di Belanda dan Australia, sering kali ada struktur yang lebih jelas dari pengembangan pemain muda hingga tingkat profesional, dengan fokus yang kuat pada pendidikan pelatih, analisis data, dan disiplin taktis sejak usia muda.

”Di Indonesia, semangatnya luar biasa, tetapi sistemnya masih berkembang. Ada potensi besar, tetapi mungkin perlu konsistensi dalam pengembangan pemain muda dan pendidikan pelatih,” terangnya, dilansir dari laman Persis.

Peter de Roo menyebut, suporter di Indonesia memiliki kelebihan dibandingkan negara lainnya, dan lebih menuntut tim untuk mencapai hasil positif. Hal ini membuat pelatih harus pandai untuk mengelola mentalitas serta konsistensi.

Perbedaan lainnya adalah tekanan dan atmosfer. Di Indonesia, budaya suporter di sini sangat intens, dan sangat emosional. Hal itu menciptakan tantangan sekaligus peluang.

"Di Singapura atau Malaysia, keterlibatan penggemar sangat antusias tetapi sering kali lebih terkendali. Tekanan di sini dapat mendorong pemain untuk tampil maksimal, tetapi itu juga berarti kita sebagai pelatih perlu mengelola kekuatan mental dan konsistensi dengan lebih berhati-hati,” jelasnya.

Peter menilai bahwa Persis memiliki potensi yang sangat besar untuk maju jika mampu memadukan semangat juang dan konsistensi gaya bermain.

”Jadi secara keseluruhan, saya akan mengatakan sepak bola Indonesia, khususnya Persis, memiliki potensi yang sangat besar, dan jika kita dapat memadukan semangat lokal itu dengan gaya bermain yang konsisten, hasilnya bisa sangat menjanjikan,” imbuhnya.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler