Ferry mengatakan alasan perubahan nama kompetisi. ”Mulai musim ini kami sudah melakukan rebranding LIB (Liga Indonesia Baru). Entitas tetap LIB, namun brandnya ialah I-League (bukan lagi LIB). BRI Super League untuk Liga 1 dan Pegadaian Championship untuk Liga 2,” ucap Ferry.
Nama Liga 1 pertama kali dipakai pada 2017 setelah sejak 2008 menggunakan nama Indonesia Super League.
Keputusan lain adalah pergantian di jajaran komisaris. Teddy Tjahjono diganti oleh Glenn Timothy Sugita (wakil dari Juara BRI Liga 1 musim 2024/2025, Persib Bandung).
Sedangkan posisi komisaris lain, yakni Zainudin Amali tetap sebagai komisaris utama dan Muhammad Lutfi sebagai komisaris independen.
Murianews, Kudus – Ada yang berbeda dalam pelaksanaan BRI Super League 2025/2026 mendatang. Khususnya, terkait aturan kepemilikan dan penggunaan pemain asing.
Hal itu berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta yang diikuti 18 klub Liga, Senin (7/7/2025). RUPS juga dihadiri Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus menyampaikan, ada perubahan pada penambahan pemain asing menjadi maksimal 11 pemain per tim.
Namun, jumlah pemain asing yang bisa dimainkan dan masuk dalam daftar susunan pemain (DSP) setiap klub dalam pertandingan hanya delapan.
”Kalau mau memainkan total 8 pemain asing sekaligus juga boleh. Untuk delapan pemain asing tadi, (kalau delapan sudah jadi starter), tidak bisa diganti oleh pemain asing lagi dalam satu pertandingan. Pemain asing boleh dari negara mana saja. Bebas,” kata Ferry, dilansir dari laman Liga Indonesia Baru.
Adapun pelaksanaan kompetisi BRI Super League 2025/2026 akan dimulai 8 Agustus 2025 mendatang.
Pembukaan BRI Super League 2025/2026 akan diawali dengan pertandingan antara Persebaya Surabaya versus tim promosi PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
”Laga awal BRI Super League ini bukan mundur. Sebab kami tidak pernah bilang tanggal sebelumnya. Persebaya akan melawan PSIM. Kenapa? Karena kita tidak punya keharusan atau tradisi menghadirkan juara Liga 1 dan Liga 2. Kita bisa memilih siapa aja,” ungkap Ferry.
BRI Liga 1 menjadi BRI Super League...
Dalam RUPS itu juga memutuskan untuk melakukan rebranding. Yakni BRI Liga 1 menjadi BRI Super League. Sedangkan Pegadaian Liga 2 menjadi Pegadaian Championship.
Ferry mengatakan alasan perubahan nama kompetisi. ”Mulai musim ini kami sudah melakukan rebranding LIB (Liga Indonesia Baru). Entitas tetap LIB, namun brandnya ialah I-League (bukan lagi LIB). BRI Super League untuk Liga 1 dan Pegadaian Championship untuk Liga 2,” ucap Ferry.
Sementara untuk nama kompetisi divisi ketiga tetap menggunakan nama Liga Nusantara. Untuk sementara ini, kompetisi tersebut belum mendapatkan sponsor utama, seperti halnya yang dipakai musim lalu, PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Nama Liga 1 pertama kali dipakai pada 2017 setelah sejak 2008 menggunakan nama Indonesia Super League.
Keputusan lain adalah pergantian di jajaran komisaris. Teddy Tjahjono diganti oleh Glenn Timothy Sugita (wakil dari Juara BRI Liga 1 musim 2024/2025, Persib Bandung).
Sedangkan posisi komisaris lain, yakni Zainudin Amali tetap sebagai komisaris utama dan Muhammad Lutfi sebagai komisaris independen.