“Anak-anak belum maksimal dengan pola permainan, memang butuh adaptasi, itu hal yang wajar. Harapannya mereka semakin kenal dengan cara main kami dan dua pekan latihan ini masih fokus di defence, untuk pola di attack akan kita mulai pekan depan,” ucap Kahudi.
Dia juga menyoroti tiga momen dalam permainan yakni menyerang, bertahan, dan transisi yang harus dipahami lebih lanjut dan ditingkatkan untuk diaplikasikan dalam permainan.
Murianews, Kudus – PSIS Semarang mengagendakan pertandingan uji coba dengan tim promosi Super League PSIM Yogyakarta.
Duel Laskar Mahesa Jenar vs Laskar Mataram dijadwalkan digelar di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta pada Selasa (29/7/2025).
Bagi PSIS, uji coba ini penting digelar dalam rangka mematangkan tim untuk mengarungi kompetisi Championship 2025/2026.
Pelatih kepala PSIS Semarang Kahudi Wahyu mengatakan uji coba tersebut cukup penting untuk melihat beberapa hal. Salah satunya untuk melihat hasil latihan yang selama ini dilakukan oleh Ahmad Syihabuddin dkk, sejak akhir Juni lalu.
”Uji coba ini untuk mengukur hasil latihan yang selama ini sudah kita lakukan. Melihat bagaimana hasil latihan selama ini, apa saja yang sudah bagus dan apa yang harus dibenahi,” kata Kahudi Wahyu, dilansir dari laman ILeague.
Selain itu, Kahudi mengatakan uji coba ini sangat penting untuk melihat mental pemain ketika pertandingan dilaksanakan dengan suporter.
”Pemain kami kan banyak pemain muda, jadi untuk melihat mental mereka bagaimana menghadapi tekanan, bagaimana bertanding dengan stadion penuh,” sambungnya.
Sebelumnya, pada laga uji coba melawan tim PSIS Piala Soeratin U17 beberapa waktu lalu, Kahudi tak menampik bahwa memang anak asuhnya belum maksimal. Namun ia menilai juga hal yang wajar karena waktu latihan yang belum ideal.
Masih Butuh Adaptasi...
“Anak-anak belum maksimal dengan pola permainan, memang butuh adaptasi, itu hal yang wajar. Harapannya mereka semakin kenal dengan cara main kami dan dua pekan latihan ini masih fokus di defence, untuk pola di attack akan kita mulai pekan depan,” ucap Kahudi.
Dia juga menyoroti tiga momen dalam permainan yakni menyerang, bertahan, dan transisi yang harus dipahami lebih lanjut dan ditingkatkan untuk diaplikasikan dalam permainan.
