”Bahkan terlepas dari performa yang kurang baik, seharusnya skor sudah mencapai empat, lima, atau enam tanpa balas di jeda babak,” terangnya.
Peter menyebut uji tanding ini sebagai uji ketangguhan mentalitas para pemain, terutama dari segi performa dan fokus di sepanjang pertandingan.
“Saya telah menyampaikan evaluasi ini kepada para pemain. Selain itu, saya memandang pertandingan melawan tim yang relatif lebih lemah, dengan segala hormat, sebagai ujian ketangguhan mental. Ini menguji seberapa tajam performa dan fokus pemain tetap terjaga sepanjang laga,” ujarnya.
Pelatih kelahiran Amsterdam ini melihat adanya peningkatan penampilan pada babak kedua.
”Sejujurnya, saya pikir para pemain di babak kedua jelas bermain sedikit lebih baik. Saya juga melihat hal-hal positif. Namun secara keseluruhan di babak pertama, kami terlalu ceroboh dalam pengambilan keputusan, eksekusi, serta kurang tajam di dalam kotak penalti,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Persis Solo sudah menjalani serangkaian menu latihan sejak beberapa pekan lalu untuk persiapan Super League 2025/2026.
Saat ini, Persis juga sudah memiliki materi pemain lumayan lengkap di segala posisi. Termasuk keberadaan sejumlah pemain asing.
Meski demikian, Persis masih merencanakan untuk menambah setidaknya satu legiun asing lagi. Hal itu disampaikan pelatih Persis Peter de Roo usai menjalani laga uji coba melawan Unsa FC di Lapangan Banyuanyar, Solo, Rabu (30/7/2025).
”Kami masih dalam proses pencarian satu pemain asing tambahan. Keputusan terkait hal tersebut kemungkinan akan diambil dalam satu atau beberapa waktu ke depan,” kata pelatih asal Belanda itu.
Dalam uji coba ini, Persis berhasil unggul dengan skor akhir 6-0. Gol Persis masing-masing dicetak oleh Fuad Sule di menit ke-29, Rizky Syahputra (48’), Arkhan Kaka (52’ dan 62’), Arapenta (78’), serta Faqih Maulana (78’).
Meski unggul, namun Peter de Roo merasa kurang puas dengan permainan yang ditunjukkan oleh para pemain di lapangan terutama pada penampilan babak pertama.
”Saya tidak sepenuhnya puas, terutama pada babak pertama. Menurut saya, performa para pemain sangat tidak rapi, di mana banyak kesempatan untuk menyerang ke depan justru tidak dimanfaatkan,” katanya, dilansir dari laman Persis.
Selain itu, akurasi umpan pemainnya juga kurang baik, dan di sepertiga akhir lapangan, keputusan yang diambil dirasa kurang baik.
Uji Ketangguhan Mental...
”Bahkan terlepas dari performa yang kurang baik, seharusnya skor sudah mencapai empat, lima, atau enam tanpa balas di jeda babak,” terangnya.
Peter menyebut uji tanding ini sebagai uji ketangguhan mentalitas para pemain, terutama dari segi performa dan fokus di sepanjang pertandingan.
“Saya telah menyampaikan evaluasi ini kepada para pemain. Selain itu, saya memandang pertandingan melawan tim yang relatif lebih lemah, dengan segala hormat, sebagai ujian ketangguhan mental. Ini menguji seberapa tajam performa dan fokus pemain tetap terjaga sepanjang laga,” ujarnya.
Pelatih kelahiran Amsterdam ini melihat adanya peningkatan penampilan pada babak kedua.
”Sejujurnya, saya pikir para pemain di babak kedua jelas bermain sedikit lebih baik. Saya juga melihat hal-hal positif. Namun secara keseluruhan di babak pertama, kami terlalu ceroboh dalam pengambilan keputusan, eksekusi, serta kurang tajam di dalam kotak penalti,” sambungnya.
Merespons progres tim jelang bergulirnya kompetisi liga, Peter de Roo mengungkapkan bahwa dirinya puas dengan perkembangan tim secara keseluruhan dan ingin terus meningkatkan performa menghadapi laga persahabatan lanjutan yang digelar Minggu (3/8/2025) mendatang.