Hasil ini tak membuat PSIS berkecil hati ataupun putus asa. Laga putaran pertama sudah usai. Artinya masih banyak pertandingan lagi yang harus dihadapi.
”Kita tetap harus optimistis. Kita harus manfaatkan bursa transfer nanti,” ucap Ega Raka.
”Tidak layak sebenarnya PSIS ada di posisi papan bawah. Untuk jumlah kebobolan yang menjadi salah satu yang terbanyak, harus kita perbaiki lagi,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Ancaman degradasi dari Championship 2025/2026 menghantui PSIS Semarang. Hal ini menyusul hasil minor hingga berakhirnya putaran pertama kompetisi level dua di Indonesia itu.
Sepanjang putaran pertama, PSIS belum mampu memetik kemenangan dari sembilan pertandingan yang dijalani. Hasil terbaik, hanya bisa memetik dua kali imbang saat melawan Persipal FC dan Persela Lamongan.
Hingga selesainya putaran pertama, Laskar Mahesa Jenar baru mengemas dua poin. Kondisi ini membuat PSIS harus terbenam di zona merah karena berada di peringkat kesepuluh atau dasar klasemen grup Timur.
Pada laga penutup putaran pertama, PSIS kalah dengan skor 1-4 dari Kendal Tornado FC di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (7/11) malam.
Pelatih PSIS Ega Raka Galih mengaku kecewa dengan hasil yang didapat anak asuhannya di laga ini. Menurutnya, pemain belum mampu konsisten menjaga kedisiplinannya menjaga apa yang sudah diinstruksikan oleh tim pelatih.
”Kami mohon maaf kepada pecinta PSIS karena belum bisa memberikan kemenangan. Kali ini kami kebobolan akibat kesalahan kita mengantisipasi bola crossing,” kata Ega Raka.
Menurutnya, pola seperti itu sudah diantisipasi dalam latihan. Tapi kejadian di laga lawan Persela kembali terulang.
”Babak pertama kita disiplin dan konsisten. Babak kedua kita mengendur dan akhirnya kembali dihukum seperti di laga lawan Persela,” ujar dia, dilansir dari laman ILeague.
Selamat dari Degradasi...
Hasil ini tak membuat PSIS berkecil hati ataupun putus asa. Laga putaran pertama sudah usai. Artinya masih banyak pertandingan lagi yang harus dihadapi.
”Kita tetap harus optimistis. Kita harus manfaatkan bursa transfer nanti,” ucap Ega Raka.
Artinya, PSIS masih betah ada di zona merah. Masih tersisa dua putaran lagi membuat PSIS mengibarkan misi wajib bangkit untuk selamat dari jeratan degradasi.
”Tidak layak sebenarnya PSIS ada di posisi papan bawah. Untuk jumlah kebobolan yang menjadi salah satu yang terbanyak, harus kita perbaiki lagi,” pungkasnya.