”Bagi saya yang paling penting adalah sikap yang kita tunjukkan di lapangan,” tegasnya.
Dari pengamatan sikap tersebut, Van Gastel mengaku mendapat gambaran jelas mengenai komitmen pemain pelapisnya. Hasil evaluasi ini membuatnya akan lebih cermat dalam menentukan pilihan pemain ke depan.
“Saya akan lebih bijak lagi dengan beberapa pemain saya,” ungkapnya.
”Hari ini beberapa pemain menunjukkan bahwa mereka bersedia bermain, sementara ada beberapa pemain yang memberi saya kesan bahwa mereka tidak ingin bermain,” tuturnya.
Ia pun mengingatkan para pemain yang minim menit bermain ini harus terus bekerja keras untuk bersaing mendapatkan posisi di starting line up PSIM Jogja.
Murianews, Kudus – PSIM Yoryakarta bakal melakoni laga pekan ke-13 Super League 2025/2026 dengan menjamu Bhayangkara FC pada Sabtu (22/11/2025).
Duel PSIM vs Byangkara FC boleh disebut ulangan final Liga 2 2024/2025. Kedua tim ini, sama-sama meraih tiket promosi ke Super League musim ini bersama Persijap Jepara.
Menjelang laga lawan Bhayangkara FC, PSIM memanfaatkan jeda kompetisi untuk menggelar laga uji tanding secara tertutup melawan PSBS Biak di Lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Sleman, pada Jumat (14/11/2025) sore.
Pertandingan ini dirancang khusus oleh tim pelatih untuk memberi kesempatan bermain bagi para pemain yang minim tampil di kompetisi reguler, sekaligus menyamakan menit bermain serta menjaga kebugaran seluruh skuad.
Bagi pelatih kepala PSIM Jean-Paul Van Gastel, laga ini lebih dari sekadar menjaga ritme. Ia memandang ini sebagai arena pembuktian bagi para pemain yang jarang mendapat kesempatan.
”Saya melihat pertandingan ini sebagai kesempatan yang sangat baik bagi para pemain untuk menunjukkan diri mereka,” ujar Van Gastel, dilansir dari ILeague.
Kesempatan 90 menit melawan PSBS, yang notabene sesama kontestan Super League, menjadi ujian ideal. Van Gastel ingin melihat siapa saja yang mampu beradaptasi dengan taktik sekaligus menunjukkan kesungguhan bermain untuk Laskar Mataram.
Meski laga berakhir dengan sejumlah catatan teknis, Van Gastel justru menyoroti aspek nonteknis sebagai evaluasi utamanya. Pelatih berlisensi UEFA Pro itu tidak hanya melihat kemampuan, tetapi juga mentalitas bertanding.
Komitmen Bermain...
”Bagi saya yang paling penting adalah sikap yang kita tunjukkan di lapangan,” tegasnya.
Dari pengamatan sikap tersebut, Van Gastel mengaku mendapat gambaran jelas mengenai komitmen pemain pelapisnya. Hasil evaluasi ini membuatnya akan lebih cermat dalam menentukan pilihan pemain ke depan.
“Saya akan lebih bijak lagi dengan beberapa pemain saya,” ungkapnya.
Van Gastel memberi sinyal tegas bahwa ia menemukan perbedaan kesungguhan di antara para pemainnya dalam laga uji tanding tadi.
”Hari ini beberapa pemain menunjukkan bahwa mereka bersedia bermain, sementara ada beberapa pemain yang memberi saya kesan bahwa mereka tidak ingin bermain,” tuturnya.
Ia pun mengingatkan para pemain yang minim menit bermain ini harus terus bekerja keras untuk bersaing mendapatkan posisi di starting line up PSIM Jogja.