Sebanyak lima kartu kuning diberikan buat pemain PSIM. Sementara dari kubu Bhayangkara FC ada tiga kartu kuning.
Pelatih PSIM Jean-Paul van Gastel mengaku heran banyak kartu kuning di laga tadi.
”Selama bekerja di Indonesia, wasit sering membuat keputusan tanpa melihat apa yang terjadi terlebih dahulu, Kita dapat lima kartu kuning, mereka (Bhayangkara FC) dapat tiga,” ujar Van Gastel saat jumpa pers usai laga, Sabtu (22/11/2025), dilansir dari Detik.com.
Meski begitu, Van Gastel tetap bersyukur dengan hasil ini. Dia mengakui timnya bermain bagus di babak pertama, namun di babak kedua Bhayangkara FC lebih unggul dalam segi menyerang.
Murianews, Kudus – Duel sengit tersaji dalam laga antara PSIM Yogyakarta vs Bhayangkara Presisi Lampung FC di Stadion Sultan Agung, Sabtu (22/11/2025). Laga ini, dimenangkan tuan rumah PSIM dengan skor tipis 1-0.
Kemenangan itu, membuat PSIM naik ke peringkat keempat klasemen sementara Super League 2025/2026 dengan 22 poin dari 12 laga. Sedangkan Bhayangkara tetap tertahan di posisi ketujuh dengan 18 poin.
Duel PSIM vs Byangkara FC boleh disebut ulangan final Liga 2 2024/2025 di Stadion Manahan Solo. Pada laga final, PSIM keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.
Kedua tim ini, sama-sama meraih tiket promosi ke Super League musim ini bersama Persijap Jepara.
Pertandingan PSIM vs Bhayangkara FC juga berlangsung sengit dan ketat, seperti sebelumnya. Kedua tim yang menurunkan kekuatan terbaik, saling melancarkan jual beli serangan sejak menit awal sampai akhir.
Rahmatsho Rahmatzoda menjadi pahlawan kemenangan bagi PSIM lewat gol yang dicetaknya pada menit ke-38. Memanfaatkan umpan Fahreza, Rahmatsho langsung melancarkan tendangan keras yang sukses menembus gawang tim tamu.
Bhayangkara FC yang tertinggal terus mencoba mencetak gol balasan. Namun, upayanya selalu kandas.
Skor 1-0 untuk keunggulan PSIM ini akhirnya bertahan sampai wasit meniup peluit akhir.
Hujan Kartu Kuning...
Pada laga ini, juga diwarnai hujan kartu kuning. Di mana, ada delapan kartu kuning yang dicabut wasit.
Sebanyak lima kartu kuning diberikan buat pemain PSIM. Sementara dari kubu Bhayangkara FC ada tiga kartu kuning.
Pelatih PSIM Jean-Paul van Gastel mengaku heran banyak kartu kuning di laga tadi.
”Selama bekerja di Indonesia, wasit sering membuat keputusan tanpa melihat apa yang terjadi terlebih dahulu, Kita dapat lima kartu kuning, mereka (Bhayangkara FC) dapat tiga,” ujar Van Gastel saat jumpa pers usai laga, Sabtu (22/11/2025), dilansir dari Detik.com.
Meski begitu, Van Gastel tetap bersyukur dengan hasil ini. Dia mengakui timnya bermain bagus di babak pertama, namun di babak kedua Bhayangkara FC lebih unggul dalam segi menyerang.