Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Nama Dona Aulia menggema di Asian Games 2022 di Hangzhou, China beberapa hari lalu. Atlet sepak takraw kelahiran Kabupaten Jepara, Jawa Tengah itu sukses menyabet medali perunggu.

Perempuan kelahiran Desa Kendeng Sidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara itu meniti karirnya benar-benar dari bawah. Sejak usia 10 tahun, ibunya mengenalkan Dona dengan sepak takraw.

Saban pagi sebelum berangkat sekolah, ibunya mewajibkan Dona untuk berlatih menimang-nimang bola di depan rumah. Bola dia timang-timang sebanyak seratus kali tanpa henti.

”Kalau bolanya jatuh, mengulangi lagi dari awal,” kenang Dona kepada Murianews.com, Kamis (12/10/2023).

Tak jarang Dona telat sekolah karena harus menyelesaikan seratus timangan bola. Kedisiplinan sejak kelas IV SD itulah yang membentuk dirinya hari ini.

Sebagian guru-gurunya di SDN 1 Kendengsidialit mengetahui aktivitas Dona saban pagi itu. Sehingga kalaupun Dona terlambat masuk kelas, gurunya memberi pemakluman.

Pemakluman itu bukan tanpa alasan, para guru mengetahui bahwa Dona lahir dari keluarga atlet. Dua kakaknya, Dani Slamet Pratama dan Dini Mitasari, sudah lebih dulu malang melintang sebagai atlet sepak takraw di kancah nasional.

”Merekalah yang memberikan contoh kehidupan atlet kepada saya. Sehingga saya mengikuti jejak mereka,” ungkap perempuan berusia 22 tahun itu.

Dona kecil berlatih sepak takraw setiap hari. Sepulang sekolah, setiap Senin-Sabtu, dia berlatih di rumah dalam binaan orang tua dan kakaknya. Sementara saat Minggu, Dona berlatih di GOR Welahan, Desa Gedangan di bawah asuhan pelatih Rifa’i.

Dari tangan dingin Rifa’i, lahirlah banyak atlet-atlet tangguh. Nama-nama masyhur di panggung nasional seperti Mandeg Suharno, Victor Prasetya, Evana Rahmawati. Serta Dona dan dua kakaknya.

Pada gelaran Asian Games 2022 lalu, Dona akhirnya bisa meniru jejak-jejak seniornya. Dia masuk dalam skuad Timnas Sepak Takraw Indonesia. Mahasiswi jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Unnes itu berhasil menyabet medali perunggu.

”Saya sangat bersyukur baru pertama kali ikut Asian Games bisa dapat medali,” ujar Dona.

Perjalanan Dona hingga sampai posisi hari ini bukanlah perkara mudah. Ujia berat telah dilewati Dona saat babak penyisihan saat berhadapan dengan Thailand dan Jepang. Indonesia mengalahkan Jepang. Tapi kalah dari Thailand. Hingga akhirnya bertemu Korea Selatan di babak semifinal.

Saat babak semifinal Dona dan kawan-kawannya harus mengakui keunggulan Negeri Gingseng dengan skor 0-2.

Sepulang dari China, Dona kini bersiap menghadapi Pra PON Aceh-Sumut. Dia akan membela Jawa Tengah di laga yang dilaksanakan di GOR Welahan (27/10/2023) nanti.

”Saya optimis bisa membawa Jateng lolos Pra PON,” tegas Dona.

Editor: Dani Agus

Komentar