Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Akuatik Jepara berhasil memborong 14 medali dalam Kejurprov Jateng di GOR Jatidiri Semarang, 1-3 Maret 2024. Medali yang didapatkan yakni 6 emas, 4 perak dan 4 perunggu.

Ketua Umum Pengcab Akuatik Indonesia Kabupaten Jepara Ajar Tri Raharjo mengatakan, ada tiga klub renang asal Jepara yang mengikuti Kejurprov Jateng itu. Ketiganya yakni, Gelora Tirta Swimming (GTS) Club, Shima Swimming Club, dan Tiara Swimming Club.

”Ajang ini merupakan salah satu tolok ukur persiapan tim Jateng menuju event Festival Akuatik Indonesia,” Ajar, Senin (4/3/2024).

Ajar menjelaskan, medali itu dipersembangkan Cintia Irawati Prastiti yang mendapatkan tiga medali emas dan 1 medali perak. Medali emas didapatkan di nomor 50 meter, 100 meter, dan 200 meter gaya dada, sementara medali perak didapatkan dari nomor 400 meter gaya ganti.

Berikutnya, Almaira Irdina Humaira mendapat dua emas dan dua perunggu. Dua medali emas didapatkan di nomor 100 meter dan 200 meter gaya punggung. Sementara dua medali perunggu didapatkan dari nomor 50 meter gaya punggung, serta 50 meter gaya bebas.

Atlet lain yang juga mempersembahkan medali adalah Hongje, 1 medali emas di nomor 100 meter gaya dada dan 2 perak di 400 meter gaya bebas serta 200 meter gaya dada. Kemudian Galang dan Yasmin masing-masing satu keping medali perunggu.

”Kelima atlet tersebut berasal dari klub GTS yang diasuh oleh tim pelatih, Janu Detta, Muhammad Gofur, dan Arya Darmaputra,” kata Ajar.

Satu nama lagi yang juga mempersembahkan medali yakni Diajeng Ayu Cahyaningrum. Atlet binaan pelatih Andra dan Senivia di klub renang Shima Swimming Club ini, berhasil menggondol satu perak di nomor 100 meter gaya dada.

“Kemajuan prestasi olahraga renang di Jepara berkat support seluruh jajaran pengurus akuatik, tim pelatih yang solid, serta dukungan dari KONI Jepara,” ungkapnya.

Selepas Kejurprov Jateng 2024 kemarin, H. Ajar Tri Raharjo mengungkapkan jajaran pengurus Akuatik Jepara mulai menatap Porprov 2026. Upayanya antara lain dengan mempersiapkan pola pembinaan intensif.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar