Lawan PSIM, Persijap Targetkan Kembali Curi Poin

Murianews, Jepara – Persijap Jepara akan kembali bertemu dengan PSIM Yogyakarta, Sabtu (7/12/2024) besok. Sebagaimana putaran pertama, Laskar Kalinyamat bertekad akan kembali mencuri poin dari Laskar Mataram.

Pada putaran pertama lalu, Persijap berhasil menahan imbang PSIM dengan skor imbang tanpa gol. Widodo Cahyono Putro, pelatih Persijap telah menyiapkan strategi khusus untuk membendung tren positif PSIM dari laga-laga sebelumnya.

Diketahui, saat ini Persijap berada di posisi ke tiga klasemen sementara Liga 2 Indonesia musim 2024/2025 dengan torehan 20 poin. Sedangkan PSIM berada persis di atasnya, dengan koleksi 21 poin.

Widodo telah membenahi kondisi fisik anak asuhnya, mengingat jeda dari laga melawan Persipa Pati lalu sangat pendek. ”Tentunya kami utamakan di maintenence kondisi pemain. Serta sedikit taktikal,” ucap Widodo, Jumat (6/12/2024).

Widodo sudah meracik strategi untuk pertandingan yang digelar di Stadion Kebo Giro, Boyolali itu. Namun, ia harus melakukannya bertahap.

”Saya berharap nanti para pemain saat melawan PSIM bisa klop, chemistry sudah terbentuk. Step by step tidak langsung, tidak mungkin saya datang kesini dengan waktu singkat bertahap satu persatu," ujarnya.

Melihat dari hasil pertandingan melawan PSIM sebelumnya, mantan pemain timnas itu akan memberikan dua opsi kepada Laskar Kalinyamat. Nantinya akan menerapkan sistem menyerang ataupun bertahan.

”Rekor kami bisa menahan PSIM itu kami kondisi away, kami lihat cara bermain seperti apa. Saya tidak tahu mainnya seperti apa, menyerang atau pertahan," ungkapnya.

Bermain di Kandang...

Ia menilai, ketika bermain di kandang sendiri Laskar Kalinyamat bisa bermain maksimal untuk mencuri poin penuh.

”Apalagi kami bermain home apakah kami bertahan apakah kami menyerang tinggal ada pilihan itu saja. Kalau kami ingin mendapatkan nilai penuh, paling tidak kami harus menyerang,” ujarnya.

Bagi dia, ketika menghadapi permainan yang cukup tangguh harus memiliki dua pola permainan bertahan untuk menyerang, ataupun menyerang untuk bertahan.

”Kalau kami draw kami bertahan total, tinggal ada pilihan itu apa yang kita mau. Menurut saya elemen sepakbola harus ada transisi, defend to attack, attack to defend. Jadi saat menyerang kita menyerang, saat bertahan tidak hanya pemain bertahan tapi striker juga ikut bertahan," ucap Widodo.

Editor: Dani Agus