Walau begitu, pelatih Persijap Mario Lemos belum puas dengan torehan ini karena yang dihadapi mereka bukanlah tim utama. Meski memang diakuinya ini bukan hasil yang buruk.
”Saya belum puas. Satu poin, oke. Mestinya kita bisa melakukan yang lebih baik. Tapi ini fakta pertandingan,” ucap Mario.
Mario menyadari bahwa timnya harus bisa lebih beradaptasi dengan kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Sebab tim-tim besar dengan pemain-pemain bintang akan menanti di laga-laga berikutnya.
Mario sendiri sempat melakukan perombakan formasi di babak kedua. Itu terlihat saat dia memasukkan Rosalvo Candido Junior pada menit ke 66.
Dia memainkan tiga penyerang. Menguatkan lini tengah. Menyerang dari dua sayap. Namun konsekuensinya, Persijap menyisakan tiga pemain belakang.
Murianews, Jepara – Persijap Jepara berhasil meraih poin perdananya di BRI Super League musim 2025/2026 secara dramatis di kandang PSM Makassar, Jumat (8/7/2025) malam dengan meraih hasil imbang 1-1.
Walau begitu, pelatih Persijap Mario Lemos belum puas dengan torehan ini karena yang dihadapi mereka bukanlah tim utama. Meski memang diakuinya ini bukan hasil yang buruk.
Mario menilai hasil imbang itu cukup bagus untuk laga perdana. Sebab Persijap adalah pendatang baru di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, setelah sebelas tahun terdegradasi.
”Saya belum puas. Satu poin, oke. Mestinya kita bisa melakukan yang lebih baik. Tapi ini fakta pertandingan,” ucap Mario.
Mario menyadari bahwa timnya harus bisa lebih beradaptasi dengan kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Sebab tim-tim besar dengan pemain-pemain bintang akan menanti di laga-laga berikutnya.
Mario sendiri sempat melakukan perombakan formasi di babak kedua. Itu terlihat saat dia memasukkan Rosalvo Candido Junior pada menit ke 66.
Dia memainkan tiga penyerang. Menguatkan lini tengah. Menyerang dari dua sayap. Namun konsekuensinya, Persijap menyisakan tiga pemain belakang.
”Kita lebih banyak main umpan direct ke striker. Agar lebih banyak peluang ke depan. Tapi pemain PSM terorganisir dengan baik,” jelas Mario.
Bermain lebih banyak...
Mario juga mengakui terlalu memaksakan bermain lebih banyak di tengah. Namun ternyata sektor tengah adalah lini terkuat PSM. Pemain-pemain tengah Juku Eja sangat disiplin menjaga sepertiga lapangan.
”Ke depan kita harus lebih cerdas dalam menyerang dengan menyasar sisi lemah lawan. Kami akan terus beradaptasi dan berimprovisasi,” tandas Mario.
Sepanjang pertandingan semalam, kedua tim bermain sangat cepat dan keras. Sepuluh kartu kuning dikeluarkan dari kantong wasit Tommi Manggopa.
Lima untuk Persijap, lima untuk PSM. Hasil akhir pertandingan menunjukkan tim tuan rumah lebih dominan dengan menguasai 56 persen bola. Sedangkan tim tamu 46 persen.
Gol yang dicetak Victor Dethan ke gawang Persijap di menit ke 7 membuat benc pemain Laskar Kalinyamat sempat bergeming.
Mario Lemos, sebagai head coach harus memutar otak lebih cepat untuk menghadapi situasi penuh teror dari tim tuan rumah. Hingga akhirnya bisa menyamakan kedudukan di akhir babak.
Editor: Anggara Jiwandhana