”Kualitas pemain kita memang tidak (sebagus) seperti tim-tim yang lain. Tapi kita punya daya juang, punya semangat, saling suport satu sama lain. Saya pikir itu yang jadi perbedaan dengan tim lain,” kata Sudi usai pertandingan.
Sementara itu, head coach Persijap Jepara, Mario Lemoz mengakui bahwa dalam laga kali ini, anak asuhnya tak memulai pertandingan dengan maksimal. Intensitas permainan berlangsung cukup pelan dan lamban di babak pertama.
Namun memasuki babak ke dua, Mario meracik ulang formasinya. Dia memasang dua striker dengan memasukkan Sudi pada menit ke 63.
Mario menyebut, mestinya ketika Persis sudah bermain dengan hanya dengan sepuluh pemain, Persijap bisa menambah gol. Namun karena Persis bermain dengan solid dengan pemain yang lebih berkualitas, kesempatan itu sulit diambil.
”Tapi kita terus berusaha untuk menciptakan gol. Kita lebih agresif dan kerja keras. Sehingga di menit akhir kita bisa menambah gol,” kata Mario.
Murianews, Jepara – Sudi Abdallah berhasil pahlawan bagi pecinta sepak bola Jepara malam ini. Berkat sepakan 12 pasnnya di masa injury time, Persijap berhasil mempermalukan Persis di kandang mereka Stadion Manahan dengan skor 1-2.
Di awal laga, Laskar Kalinyamat tampil tak begitu agresif di babak pertama. Tekanan suporter tuan rumah berhasil membuat Persijap kesulitan bermain lepas di menit-menit awal pertandingan lanjutan BRI Super League musim 2025/2026 ini.
Namun pada babak kedua, Persijap menunjukkan jika tim kebanggaan warga Jepara ini tak bisa diremehkan.
Rosalvo Candido Rosa Junior berhasil membuka kebuntuan pada menit ke 51. Persijap sebenarnya diuntungkan ketika kapten Laskar Sambernyawa diganjar kartu merah pada menit ke 73. Sayangnya, bukannya menambah keunggulan, Persijap justru kebobolan pada menit ke 77.
Beruntung, Persijap berhasil memenangkan pertandingan kali ini lewat peran Sudi Abdallah. Lewat tendangan titik putih, mantan pemain PSIS Semarang itu berhasil menggandakan keunggulan pada menit ke 90 + 13.
Sudi mengatakan, kemenangan ini merupakan buah dari disiplin pemain yang diterapkan oleh pelatih. Kekompakan tim menjadi kunci kemenangan malam ini.
Punya daya juang...
”Kualitas pemain kita memang tidak (sebagus) seperti tim-tim yang lain. Tapi kita punya daya juang, punya semangat, saling suport satu sama lain. Saya pikir itu yang jadi perbedaan dengan tim lain,” kata Sudi usai pertandingan.
Sementara itu, head coach Persijap Jepara, Mario Lemoz mengakui bahwa dalam laga kali ini, anak asuhnya tak memulai pertandingan dengan maksimal. Intensitas permainan berlangsung cukup pelan dan lamban di babak pertama.
Namun memasuki babak ke dua, Mario meracik ulang formasinya. Dia memasang dua striker dengan memasukkan Sudi pada menit ke 63.
Mario menyebut, mestinya ketika Persis sudah bermain dengan hanya dengan sepuluh pemain, Persijap bisa menambah gol. Namun karena Persis bermain dengan solid dengan pemain yang lebih berkualitas, kesempatan itu sulit diambil.
”Tapi kita terus berusaha untuk menciptakan gol. Kita lebih agresif dan kerja keras. Sehingga di menit akhir kita bisa menambah gol,” kata Mario.
Editor: Anggara Jiwandhana