Menurutnya, meskipun penting untuk menunjang pembinaan atlet dan pengembangan sarana dan prasarana, namun hal itu bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan dalam dunia olahraga.
”Memang betul, uang sangat penting dalam menunjang kegiatan olahraga. Apalagi untuk sarana, prasarana, serta dana apresiasi bagi atlet. Tapi kita juga harus memahami kondisi saat ini. Anggaran KONI Kudus saat ini sangat minim, bahkan untuk tahun 2025 sampai sekarang belum cair,” ujar Sulistiyanto, Selasa (15/4/2025).
Ia mengimbau agar para pelatih, pengurus cabang olahraga (cabor), dan pembina atlet untuk tidak terus-menerus mengeluhkan soal dana. Baginya, pengelolaan olahraga seharusnya tidak hanya berfokus pada anggaran dari pemerintah daerah.
”Jangan selalu bergantung pada APBD. Kita bisa mencari alternatif lain. Bisa melalui penyelenggaraan event, sponsor, bahkan iuran mandiri. Dulu
saya juga pernah mengelola salah satu cabor di Kudus, tanpa bergantung penuh pada dana dari pemkab. Kalau diberi ya alhamdulillah, kalau tidak ya tidak masalah. Yang penting niat dan kerja keras,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Kudus, Sulistiyanto, mengajak seluruh insan olahraga di Kudus untuk tidak terlalu merisaukan persoalan dana.
Menurutnya, meskipun penting untuk menunjang pembinaan atlet dan pengembangan sarana dan prasarana, namun hal itu bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan dalam dunia olahraga.
”Memang betul, uang sangat penting dalam menunjang kegiatan olahraga. Apalagi untuk sarana, prasarana, serta dana apresiasi bagi atlet. Tapi kita juga harus memahami kondisi saat ini. Anggaran KONI Kudus saat ini sangat minim, bahkan untuk tahun 2025 sampai sekarang belum cair,” ujar Sulistiyanto, Selasa (15/4/2025).
Ia mengimbau agar para pelatih, pengurus cabang olahraga (cabor), dan pembina atlet untuk tidak terus-menerus mengeluhkan soal dana. Baginya, pengelolaan olahraga seharusnya tidak hanya berfokus pada anggaran dari pemerintah daerah.
”Jangan selalu bergantung pada APBD. Kita bisa mencari alternatif lain. Bisa melalui penyelenggaraan event, sponsor, bahkan iuran mandiri. Dulu
saya juga pernah mengelola salah satu cabor di Kudus, tanpa bergantung penuh pada dana dari pemkab. Kalau diberi ya alhamdulillah, kalau tidak ya tidak masalah. Yang penting niat dan kerja keras,” ungkapnya.
Kunci Penting...
Menurutnya, semangat kolektif dan kerja tim adalah kunci penting dalam membangun dunia olahraga yang sehat dan berprestasi. Ia menegaskan bahwa para pelatih dan pembina harus tetap fokus pada pembinaan yang serius, berkelanjutan, dan berbasis potensi.
”Fokus saja pada pembinaan terbaik. Bina atlet dengan hati dan komitmen. Kalau pembinaannya baik, kita akan mampu menciptakan atlet-atlet berbakat dan berprestasi di masa depan. Jangan sampai semangat kita padam hanya karena keterbatasan dana,” tegasnya.
Sulistiyanto berharap dunia olahraga Kudus tetap solid, kreatif, dan tidak kehilangan arah dalam menjalankan tugas mulia membina atlet untuk kejayaan daerah di level nasional maupun internasional.
Editor: Zulkifli Fahmi