Pelatih Kepala Persiku, Alfiat, tak bisa menutupi kekecewaannya. Ia menilai anak asuhnya tidak bermain sesuai instruksi dan kurang memaksimalkan keunggulan jumlah pemain.
”Anak-anak main tidak sesuai harapan. Kita tadi menang jumlah, harusnya bisa dimaksimalkan. Tadi kita kena counter, posisi kita salah,” ujarnya usai laga.
Selain itu, ia menyoroti penggunaan VAR yang dianggap tidak maksimal. Dalam laga itu, beberapa momen tak ada tayangan dalam VAR.
”Yang saya pertanyakan itu VAR, tidak ada tayangan, harusnya lebih objektif. Boleh kita kalah, tapi dengan gentle. Saya berharap ke depan lebih baik lagi. Saya mohon maaf,” tegasnya usai laga.
Sejak awal laga, Persiku sebenarnya memiliki keuntungan besar. Pada menit ke-20, wasit mengeluarkan kartu merah untuk pemain Persela, Hendro Siswanto.
Bermain dengan keunggulan jumlah pemain membuat publik pendukung Macan Muria berharap banyak. Namun hingga turun minum, skor masih bertahan 0-0 meski Persiku beberapa kali memiliki peluang emas.
Memasuki babak kedua, justru Persela yang lebih dulu memecah kebuntuan lewat aksi Adam Malik di menit ke-78.
Murianews, Kudus – Persiku Kudus harus pulang dengan tangan hampa setelah menelan kekalahan dramatis 2-1 dari tuan rumah Persela Lamongan dalam lanjutan Pegadaian Championship 2025/2026 pekan ketiga di Stadion Surajaya Lamongan, Senin (29/9/2025).
Pelatih Kepala Persiku, Alfiat, tak bisa menutupi kekecewaannya. Ia menilai anak asuhnya tidak bermain sesuai instruksi dan kurang memaksimalkan keunggulan jumlah pemain.
”Anak-anak main tidak sesuai harapan. Kita tadi menang jumlah, harusnya bisa dimaksimalkan. Tadi kita kena counter, posisi kita salah,” ujarnya usai laga.
Selain itu, ia menyoroti penggunaan VAR yang dianggap tidak maksimal. Dalam laga itu, beberapa momen tak ada tayangan dalam VAR.
”Yang saya pertanyakan itu VAR, tidak ada tayangan, harusnya lebih objektif. Boleh kita kalah, tapi dengan gentle. Saya berharap ke depan lebih baik lagi. Saya mohon maaf,” tegasnya usai laga.
Sejak awal laga, Persiku sebenarnya memiliki keuntungan besar. Pada menit ke-20, wasit mengeluarkan kartu merah untuk pemain Persela, Hendro Siswanto.
Bermain dengan keunggulan jumlah pemain membuat publik pendukung Macan Muria berharap banyak. Namun hingga turun minum, skor masih bertahan 0-0 meski Persiku beberapa kali memiliki peluang emas.
Memasuki babak kedua, justru Persela yang lebih dulu memecah kebuntuan lewat aksi Adam Malik di menit ke-78.
Penalti...
Tertinggal, Persiku tampil lebih menekan dan akhirnya mampu menyamakan kedudukan lewat gol indah Khoirul Anam pada menit ke-93. Gol tersebut seolah menyelamatkan Persiku dari kekalahan.
Namun drama terjadi di detik-detik akhir. Bek Persiku, Yohanis Kandaimu, dianggap melakukan pelanggaran terhadap Adam Malik di kotak terlarang.
Wasit sempat berdiskusi dengan tim VAR sebelum akhirnya menunjuk titik putih.
Jonathan Bustos yang maju sebagai algojo berhasil menjalankan tugasnya dan mengubah skor jadi 2-1 untuk kemenangan Persela.
Dengan hasil ini, Persiku gagal membawa pulang poin dari Lamongan. Kekalahan tersebut menjadi pelajaran penting bagi Macan Muria untuk segera berbenah sebelum menghadapi laga berikutnya di Pegadaian Championship 2025/2026.
Editor: Zulkifli Fahmi