Gebrakan itu bahkan langsung dilaksanakan usai pelantikan di Pendapa Kabupaten Grobogan, Jumat (31/1/2025). Pengurus KONI Grobogan langsung meneken kerja sama dengan dua perguruan tingg di Grobogan.
Salah satu poin kerja sama itu yakni, memberikan beasiswa pada atlet, bahkan pembiayaannya mencapai 75 persen.
Dua perguruan tinggi itu yakni, Institute Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITB-MG) dan Universitas Annur (Unan) Purwodadi.
Yoyok menuturkan, kerja sama itu menjadi langkah baru KONI Grobogan. Sehingga, selain terus menggenjot prestasi, pihaknya juga memperhatikan kesejahteraan para atlet lebih jauh.
”Memang, kita mencoba langkah baru. Kemarin kita bicara soal prestasi, kali ini kita mencoba tentang kesejahteraan atlet-atlet olahraga. Kita berharap atlet-atlet kita yang masih di SMA, bisa melanjutkan di perguruan tinggi di Annur dan ITB-MG,” ujar dia.
Murianews, Grobogan – KONI Grobogan, Jawa Tengah masa bhakti 2024-2028 langsung membikin gebrakan di awal kepengurusan. Mereka telah menyiapkan beasiswa atlet terbaiknya.
Gebrakan itu bahkan langsung dilaksanakan usai pelantikan di Pendapa Kabupaten Grobogan, Jumat (31/1/2025). Pengurus KONI Grobogan langsung meneken kerja sama dengan dua perguruan tingg di Grobogan.
Salah satu poin kerja sama itu yakni, memberikan beasiswa pada atlet, bahkan pembiayaannya mencapai 75 persen.
Dua perguruan tinggi itu yakni, Institute Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITB-MG) dan Universitas Annur (Unan) Purwodadi.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan langsung Ketua Umum KONI Grobogan Yoyok Prihantoro dengan Rektor ITB-MG Jati Purnomo dan Rektor Unan Purwodadi Rosdiana.
Yoyok menuturkan, kerja sama itu menjadi langkah baru KONI Grobogan. Sehingga, selain terus menggenjot prestasi, pihaknya juga memperhatikan kesejahteraan para atlet lebih jauh.
”Memang, kita mencoba langkah baru. Kemarin kita bicara soal prestasi, kali ini kita mencoba tentang kesejahteraan atlet-atlet olahraga. Kita berharap atlet-atlet kita yang masih di SMA, bisa melanjutkan di perguruan tinggi di Annur dan ITB-MG,” ujar dia.
Daya Tarik...
Lebih lanjut, Yoyok mengatakan, beasiswa akan diberikan untuk atlet-atlet yang berprestasi di tingkat kabupaten, dan lebih-lebih di tingkat provinsi, khususnya Porprov. Harapannya, hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para atlet.
”Jadi, harapan kami ada beasiswa. Yang provinsi, Porprov, beasiswa sampai 75 persen dan yang tingkat kabupaten 50 persen. Harapan kami, membantu para atlet melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.
Yoyok mengatakan, beasiswa itu bakal menjadi daya tarik para atlet untuk bergabung ke KONI Grobogan.
”Itu salah satu menjadi daya tarik kita. Yang bergabung di Grobogan, ada beasiswa. Jadi nanti ke depannya tidak ada yang keluar dari Grobogan,” katanya.
Rektor ITB-MG Jati Purnomo menyambut baik program tersebut. Jati berujar, di lembaga yang dipimpinnya memang menerapkan kebijakan tidak harus 100 persen kuliah offline.
”Kita ada program daring. Kuliah tidak harus offline semua, bisa 40 persen online. Insyaallah semua prodi kita bisa. Misal pas semesteran ada tanding, kalau ada pemberitahuan kan bisa kita atur,” kata dia.
Dia mengatakan, pihak kampus memiliki kewenangan penuh untuk membangun prestasi atlet. Sehingga, ke depan para atlet juga memiliki akadamik yang bagus.
”Artinya biar prestasinya bagus, intelektualnya juga bagus,” tambahnya.
Kriteria Diserahkan ke KONI...
Sementara, Rektor Unan Purwodadi Rosdiana menyatakan, untuk kriteria mahasiswa atlet yang nantinya akan menempuh studi di lembaganya, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak KONI.
”Kriterianya, yang jelas atlet dari KONI. Kami tidak menerapkan kriteria apa pun. Sampai selesai, VIII semester kalau S1. Kalau D3 ya VI semester,” katanya.
Rosdiana menyatakan, mahasiswa dari atlet nantinya akan diprioritaskan untuk program studi non-kesehatan. Sehingga, kuliahnya tidak terlalu padat.
”Kami persiapkan yang non-kesehatan. Karena kalau yang kesehatan, perkuliahannya padat, takutnya mengganggu aktivitas atletnya. Yang kami siapkan, prodi Manajemen, Komputer, dan Pendidikan Bahasa Inggris,” tutupnya.
Editor: Zulkifli Fahmi