Hal itu pun sempat disinggung Sekda Grobogan Anang Armunanto dalam Musrenbang yang digelar di ruang Riptaloka Setda Grobogan, baru-baru ini. Dijelaskannya, biasanya angka kemiskinan berbanding lurus dengan tingkat pengangguran.
Hal itu tercermin dalam visi 2025-2029 yakni Menuju Grobogan Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan. Salah satu poinnya yakni mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Cara yang ditempuh yakni dengam meningkatkan daya saing terkait tenaga kerja, meningkatkan peran koperasi dan UMKM, hingga meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa.
Murianews, Grobogan – Pemkab Grobogan masih belum mampu menurunkan angka kemiskinan di bawah Jawa Tengah dan nasional. Tercatat, kemiskinan Grobogan masih di angka 11,43 persen hingga 2024.
Angka tersebut masih di atas angka Jawa Tengah di mana terdapat 10,47 persen penduduk miskin. Sedangkan, secara nasional angkanya sebesar 9,03 persen.
Dilihat dari jumlah penduduk, masih ada 159 ribu warga miskin di Grobogan.
Meski demikian, dari tahun ke tahun sebenarnya angka kemiskinan Grobogan terus menurun, setelah masa pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, angka kemiskinan Grobogan sebesar 12,46 persen.
Angka itu naik pada 2021 menjadi 12,74 persen. Setelahnya, angkanya selalu menurun. Pada 2022 menjadi 11,8 persen, 2023 menjadi 11,72 persen, dan 2024 menjadi 11,43 persen.
Menariknya, angka pengangguran terbuka Kabupaten Grobohan justru lebih rendah dibanding Jawa Tengah dan nasional. Hal itu juga terjadi di masa pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021 lalu.
Pada 2020, tingkat pengangguran terbuka nasional sebesar 7,07 persen, dan Jawa Tengah sebesar 6,48 persen. Sedangkan, Grobogan angkanya hanya 4,5 persen.
Angka pengangguran nasional, provinsi dan kabupaten berturut-turut selalu menurun dari tahun ke tahun. Pada 2024, angka nasional sebesar 4,91 persen, provinsi sebesar 4,78 persen, dan Grobogan sebesar 3,23 persen.
Menuju Grobogan Maju...
Hal itu pun sempat disinggung Sekda Grobogan Anang Armunanto dalam Musrenbang yang digelar di ruang Riptaloka Setda Grobogan, baru-baru ini. Dijelaskannya, biasanya angka kemiskinan berbanding lurus dengan tingkat pengangguran.
Sekda Anang memaparkan, persoalan kemiskinan dan pengangguran juga menjadi fokus pemerintahan Bupati Setyo Hadi-Wabup Sugeng Prasetyo.
Hal itu tercermin dalam visi 2025-2029 yakni Menuju Grobogan Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan. Salah satu poinnya yakni mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Cara yang ditempuh yakni dengam meningkatkan daya saing terkait tenaga kerja, meningkatkan peran koperasi dan UMKM, hingga meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa.
Editor: Dani Agus