Ia menerangkan, Hanna menjadi salah satu atlet unggulan yang dikirim ke Malaysia setelah meraih prestasi cemerlang dalam event Udinus Karate Championship yang digelar di Udinus, Semarang pada 30–31 Mei 2025 lalu.
Dalam ajang tersebut, Hanna dinobatkan sebagai salah satu atlet terbaik. Turnamen itu sendiri saat itu memperebutkan Piala Rektor Udinus.
Didit mengatakan, Hanna merupakan atlet karate yang tergabung dalam perguruan Inkado dan berlatih rutin di Dojo Patriot Grobogan.
Sejak usia sangat belia, lanjut Didit, putrinya itu telah menunjukkan bakatnya. Keikutsertaan sang atlet cilik dalam kejuaraan internasional sekaligus raihan medali itu pun menjadi capaian yang sangat penting.
”Kami sangat bersyukur dan bangga. Ini hasil kerja keras semuanya. Kami ucapkan terima kasih kepada pelatih, teman-teman atlet, klub, dan semua, anak kami mampu berprestasi di level dunia,” kata dia.
Murianews, Grobogan – Faradiba Hanna Pratiwi, karateka cilik asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sukses mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.
Karateka Grobogan cilik itu menyabet satu medali emas dan perak dalam ajang 24th Milo International Open Karate Championship di Stadium Titiwangsa, Kuala Lumpur, Malaysia baru-baru ini.
Hanna pun sukses mengibarkan bendera Indonesia dalam ajang bergensi yang digelar 19–22 Juni 2025 itu. Medali emas didapat di kelas kumite +25 kg usia 8-9 tahun. Sedangkan perak didapat dari kelas kata usia 8-9 tahun.
Ayah Hanna, Widiastomo mengatakan, sang anak berangkat ke Malaysia sebagai bagian dari tim karate Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Total ada delapan karateka dari wakil Udinus yang diberangkatkan.
”Kami berangkat delapan atlet, kebetulan Hanna sudah bertanding dulu dan alhamdulillah mendapat emas dan perak. Yang lain ada yang masih bertanding sampai besok,” kata dia yang masih berada di Negeri Jiran bersama sang anak.
Di final Kumite, Hanna menghadapi lawan asal Filipina dan berhasil mendapat emas. Sedangkan di final Kata, atlet karate cilik itu menghadapi tuan rumah Malaysia dan harus rela mendapat perak.
”Tentu tidak mudah mengalahkan lawan-lawan tangguh dari berbagai negara, khssusnya tuan rumah,” imbuhnya.
Dijelaskannya, Kejuaraan Milo Karate International Championship diikuti oleh ratusan karateka dari berbagai negara. Selain Indonesia dan Malaysia, kontingen juga datang dari Filipina, Nepal, dan beberapa negara lainnya.
”Selain dari Udinus, ada juga wakil lain dari Indonesia, karena ini kejuaraan terbuka,” imbuhnya.
Atlet unggulan...
Ia menerangkan, Hanna menjadi salah satu atlet unggulan yang dikirim ke Malaysia setelah meraih prestasi cemerlang dalam event Udinus Karate Championship yang digelar di Udinus, Semarang pada 30–31 Mei 2025 lalu.
Dalam ajang tersebut, Hanna dinobatkan sebagai salah satu atlet terbaik. Turnamen itu sendiri saat itu memperebutkan Piala Rektor Udinus.
Didit mengatakan, Hanna merupakan atlet karate yang tergabung dalam perguruan Inkado dan berlatih rutin di Dojo Patriot Grobogan.
Sejak usia sangat belia, lanjut Didit, putrinya itu telah menunjukkan bakatnya. Keikutsertaan sang atlet cilik dalam kejuaraan internasional sekaligus raihan medali itu pun menjadi capaian yang sangat penting.
”Kami sangat bersyukur dan bangga. Ini hasil kerja keras semuanya. Kami ucapkan terima kasih kepada pelatih, teman-teman atlet, klub, dan semua, anak kami mampu berprestasi di level dunia,” kata dia.
Editor: Anggara Jiwandhana