Laga final yang digelar di Stadion Allianz Arena, Muenchen, pada Minggu dini hari WIB ini menjadi momen bersejarah bagi Les Parisiens.
Skuad asuhan Luis Enrique langsung mengambil inisiatif menyerang sejak peluit kick-off dibunyikan. Hasilnya, PSG mampu unggul cepat pada menit ke-12 ketika umpan ciamik dari Desire Doue berhasil dikonversi menjadi gol oleh Achraf Hakimi.
Keunggulan PSG berlipat ganda menjadi 2-0 di menit ke-20. Kali ini, giliran Doue sendiri yang membobol gawang Inter Milan setelah memaksimalkan umpan terukur dari Ousmane Dembele.
Inter Milan sebenarnya tidak tinggal diam dan berupaya memperkecil ketertinggalan, namun pertahanan solid PSG dan ketangguhan kiper mereka membuat skor 2-0 untuk keunggulan PSG bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Nerazzurri mencoba mengambil inisiatif menyerang. Namun, justru PSG yang kembali menambah pundi-pundi gol.
Pada menit ke-63, Doue mencetak gol keduanya setelah menerima umpan dari Vitinha, mengubah skor menjadi 3-0.
Murianews, Kudus – Klub raksasa Liga Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), berhasil mencetak sejarah dengan meraih gelar juara Liga Champions UEFA 2024-2025 setelah menghajar Inter Milan dengan skor telak 5-0.
Laga final yang digelar di Stadion Allianz Arena, Muenchen, pada Minggu dini hari WIB ini menjadi momen bersejarah bagi Les Parisiens.
Dikutip dari laman UEFA, kemenangan telak PSG atas Inter Milan tercipta berkat sumbangan gol dari Achraf Hakimi pada menit ke-12, Desire Doue yang mencetak brace (gol kedua) di menit ke-20 dan 63, Khvicha Kvaratskhelia pada menit ke-73, serta ditutup oleh gol Senny Mayulu di menit ke-86.
Ini merupakan gelar Liga Champions pertama bagi PSG sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, pencapaian terbaik mereka adalah menembus partai final pada musim 2019-2020, namun harus takluk 0-1 dari Bayern Muenchen.
Skuad asuhan Luis Enrique langsung mengambil inisiatif menyerang sejak peluit kick-off dibunyikan. Hasilnya, PSG mampu unggul cepat pada menit ke-12 ketika umpan ciamik dari Desire Doue berhasil dikonversi menjadi gol oleh Achraf Hakimi.
Keunggulan PSG berlipat ganda menjadi 2-0 di menit ke-20. Kali ini, giliran Doue sendiri yang membobol gawang Inter Milan setelah memaksimalkan umpan terukur dari Ousmane Dembele.
Inter Milan sebenarnya tidak tinggal diam dan berupaya memperkecil ketertinggalan, namun pertahanan solid PSG dan ketangguhan kiper mereka membuat skor 2-0 untuk keunggulan PSG bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Nerazzurri mencoba mengambil inisiatif menyerang. Namun, justru PSG yang kembali menambah pundi-pundi gol.
Pada menit ke-63, Doue mencetak gol keduanya setelah menerima umpan dari Vitinha, mengubah skor menjadi 3-0.
Tambah Keunggulan...
PSG semakin memperlebar keunggulan dari Inter di menit ke-73. Umpan matang dari Dembele kembali menjadi assist, kali ini untuk gol Khvicha Kvaratskhelia yang mengubah kedudukan menjadi 4-0.
Pesta gol PSG ditutup manis pada menit ke-86. Senny Mayulu sukses mencatatkan namanya di papan skor setelah menerima umpan dari Bradley Barcola, menjadikan skor akhir 5-0.
Kedudukan ini bertahan hingga laga usai, memastikan trofi Si Kuping Besar terbang ke Paris.
Secara statistik, PSG menunjukkan dominasi mutlak atas Inter Milan dengan 59 persen penguasaan bola. Sepanjang pertandingan, PSG melepaskan 23 kali percobaan tembakan, di mana delapan di antaranya tepat sasaran.
Sementara itu, Inter Milan, dengan 41 persen penguasaan bola, hanya mampu membuat delapan tembakan dengan dua di antaranya menemui target.