Jalu menjelaskan Liga Anak Indonesia perdana digelar tahun ini yang bekerjasama dengan Kemenpora RI. Lapangan Gelora Soekarno Mojo Agung Pati menjadi sejarah Liga Anak Indonesia pertama digelar tahun ini.
”Pati ini salah satu kota yang memiliki sarana dan prasana yang memadai dari segi lapangan. Dari segi lapangan itu memang ada banyak lapangan yang tersedia dengan kualitas baik,” kata Jalu.
Rencananya Liga Anak Indonesia akan rutin digelar setiap tahunnya. Mengingat kompetisi ini bisa menjaring bakat pesepakbola muda dari usia dini.
”Musim pertama musim perdana tahun ini sudah melakukan kerja dengan Kemenpora jadi mulai tahun depan, tiga tahun kedepan dilanjutkan. Artinya secara kesejahteraan dan kesiapan event pasti lebih baik,” ungkap dia.
Salah satu peserta usia 10 tahun dari Nusa Tenggara Timur bernama Gio mengaku siap bertanding mengikuti Liga Anak Indonesia. Dia bersama timnya bernama Wawomudha JR siap menjadi juara.
”Kami dari NTT, sudah siap. Sudah latihan 3 kali seminggu. Senang sekali ke Pati. Targetnya harus juara,” tandas dia.
Murianews, Pati – Kabupaten Pati menjadi tuan rumah Liga Anak Indonesia. Sebanyak 92 tim dari berbagai daerah unjuk gigi di Gelora Soekarno Mojo Agung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati.
Kompetisi sepakbola usai dini dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini digelar mulai 21-24 Desember 2024. Pembukaan ajang Liga Anak Indonesia resmi dibuka pada Sabtu (21/12/2024).
Turut hadir Ketua Pelaksana Liga Anak Indonesia Doni Jalu Setiabudi, Anggota DPR RI Eva Monalisa, Wakil Bupati Pati terpilih Risma Ardhi Chandra dan Pembina Yayasan Safin Bina Bangsa Saiful Arifin.
Ketua Pelaksana Liga Anak Indonesia, Doni Jalu Setiabudi menjelaskan mengatakan total ada 92 tim sepak bola usia dini dari seluruh Indonesia datang ke Pati. Mereka dibagi menjadi usia 10, 11, dan 12 tahun.
”Berdasarkan tiga kategori usia. Ada usia 10 tahun dengan 27 tim, usia 11 tahun 30 tim, dan usia 12 tahun dengan 35 tim,” ujar Jalu.
Dia mengatakan mereka akan bertanding selama 4 hari. Para peserta juga akan merebutkan total hadiah sebanyak Rp 50 juta.
”Untuk merebutkan dua tropi yaitu liga dan piala liga dengan total hadiah Rp 50 juta,” terang dia.
Jalu...
Jalu menjelaskan Liga Anak Indonesia perdana digelar tahun ini yang bekerjasama dengan Kemenpora RI. Lapangan Gelora Soekarno Mojo Agung Pati menjadi sejarah Liga Anak Indonesia pertama digelar tahun ini.
”Pati ini salah satu kota yang memiliki sarana dan prasana yang memadai dari segi lapangan. Dari segi lapangan itu memang ada banyak lapangan yang tersedia dengan kualitas baik,” kata Jalu.
Rencananya Liga Anak Indonesia akan rutin digelar setiap tahunnya. Mengingat kompetisi ini bisa menjaring bakat pesepakbola muda dari usia dini.
”Musim pertama musim perdana tahun ini sudah melakukan kerja dengan Kemenpora jadi mulai tahun depan, tiga tahun kedepan dilanjutkan. Artinya secara kesejahteraan dan kesiapan event pasti lebih baik,” ungkap dia.
Salah satu peserta usia 10 tahun dari Nusa Tenggara Timur bernama Gio mengaku siap bertanding mengikuti Liga Anak Indonesia. Dia bersama timnya bernama Wawomudha JR siap menjadi juara.
”Kami dari NTT, sudah siap. Sudah latihan 3 kali seminggu. Senang sekali ke Pati. Targetnya harus juara,” tandas dia.
Editor: Budi Santoso
