Pertandingan Persipa vs Persikas Subang sendiri berlangsung dengan intensitas tinggi. Kedua tim sama-sama bernafsu untuk menceploskan bola ke jala lawan masing-masing.
Intensitas tinggi ini membuat laga ini banjir pelanggaran dan kartu kuning. Sebanyak tujuh kartu kuning dikeluarkan wasit, masing-masing empat untuk pemain Persikas dan tiga pada pemain Persipa.
Meski belangsung ketat, sejumlah peluang yang tercipta gagal terkonversi menjadi gol. Hingga 90 menit waktu pertandingan berakhir, tak ada gol yang tercipta.
Hasil imbang itu membuat Coach Banur kecewa dan tak puas dengan kepemimpinan wasit. Menurutnya, wasit kurang tegas sehingga terjadi banyak pelanggaran di laga tersebut.
”Pertandingan tidak ada masalah, yang masalah wasitnya. Terjadi beberapa kali pelanggaran agak keras. Karena wasitnya ngambang-nganbang ya pemain berani melakukan (pelanggaran keras) itu,” ujar Coach Banur usai laga.
Murianews, Pati – Laga Persipa vs Persikas di Stadion Persikas Kota Subang, Selasa (28/1/2025) berakhir imbang dengan skor 0-0. Pelatih Persipa Pati Bambang Nurdiansyah alias Banur mengeluhkan kinerja wasit yang memimpin laga tersebut.
Pertandingan Persipa vs Persikas Subang sendiri berlangsung dengan intensitas tinggi. Kedua tim sama-sama bernafsu untuk menceploskan bola ke jala lawan masing-masing.
Intensitas tinggi ini membuat laga ini banjir pelanggaran dan kartu kuning. Sebanyak tujuh kartu kuning dikeluarkan wasit, masing-masing empat untuk pemain Persikas dan tiga pada pemain Persipa.
Meski belangsung ketat, sejumlah peluang yang tercipta gagal terkonversi menjadi gol. Hingga 90 menit waktu pertandingan berakhir, tak ada gol yang tercipta.
Persipa vs Persikas pun berakhir dengan skor 0-0. Kedua tim harus rela berbagi poin di laga lanjutan babak playoff degradasi Liga 2 itu.
Hasil imbang itu membuat Coach Banur kecewa dan tak puas dengan kepemimpinan wasit. Menurutnya, wasit kurang tegas sehingga terjadi banyak pelanggaran di laga tersebut.
”Pertandingan tidak ada masalah, yang masalah wasitnya. Terjadi beberapa kali pelanggaran agak keras. Karena wasitnya ngambang-nganbang ya pemain berani melakukan (pelanggaran keras) itu,” ujar Coach Banur usai laga.
Rugikan Persipa...
Ia juga mengkritik gaya permainan sejumlah pemain Persikas. Permainan yang terlalu keras dinilai sangat merugikan Persipa.
”Coba wasitnya tegas, maka pemain tidak berani melakukan hal-hal yang tak terpuji. Kan sama-sama cari makan dan sama-sama berkarir. Ndak begitulah (mainnya),” tutur Coach Banur.
Meskipun demikian, dirinya tetap mensyukuri hasil ini. Menurutnya, dari target tiga poin menjadi satu poin di laga tandang termasuk berkah.
”Kita syukuri satu poin dan ini pertandingan away. Target (memang) 3 poin tapi dapat 1 poin. Kita syukuri,” kata dia.
Coach Banur juga tak mengeluhkan kondisi lapangan. Meskipun lapangan di Stadion Persikas tergolong becek dan kecil, dirinya tak mempermasalahkan
Pasalnya kedua kesebelasan juga bermain di lapangan tersebut. Sehingga tak bisa menjadi alasan.
Syukuri Hasil...
”Kalau di sini, lapangan permukaannya tidak rata dan agak kecil. Sehingga anak saya salah kontrol, alur bolanya (tersendat). Pemain lain kalau main di Pati juga agak ngeluh. Karena sintetis. Jadi kita hadapi. Mainnya bareng. Sama-sama main di lapangan sama,” tutur dia.
Bek kanan Persipa, Jimmy Aronggear juga mengeluhkan kepemimpinan wasit. Ia mengaku kecewa dengan kinerja wasit di laga tersebut.
”Pemain kecewa dengan kinerja wasit sore ini. Tapi dari itu kami bersyukur mendapatkan kesehatan di kandang lawan. Dan syukur terhadap Tuhan, di kandang lawan kita dapat satu poin,” pungkas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi