Menurutnya, ini menunjukkan cabor biliar yang sebelumnya dipandang sebelah mata bahkan dipandang negatif, kini mulai dilirik dan ditekuni sejumlah masyarakat Bumi Mina Tani. Antusias ini diharapkan bisa semakin memicu lahirnya atlet biliar berkualitas dan berprestasi.
”Selama ini cabang olahraga biliar dianggap kurang baik. Tapi sekarang sudah berangsur-angsur baik. Cabor biliar mulai dilirik dengan animo masyarakat yang mengantarkan anaknya ikut Popda kemarin,” pungkas Endro.
Murianews, Pati – Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia Kabupaten Pati (Pobsi Pati) mempersiapkan enam atlet biliar untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah (Porprov Jateng) 2026. Mereka masih terus dipersiapkan untuk event prestisius ini.
Ketua Pobsi Pati Endro Edy Yulianto mengaku keenam atlet Biliar ini menjadi andalan Pati. Mereka diharapkan bisa merebut medali emas di Porprov Jateng 2026 yang akan digelar di Kota Semarang.
”Atlet non pelajar yang kita proyeksikan ke Porprov ada enam atlet biliar. Kita siapkan untuk Kejuaraan Porprov Jateng,” ungkap Endro kepada Murianews.com, Rabu (14/5/2025).
Keenam atlet ini ditargetkan menyumbangkan dua medali emas untuk kontingen Biliar Kabupaten Pati. Target ini lebih tinggi daripada perolehan medali pada Porprov Jateng 2023 yang digelar di Pati Raya.
”Harus ada peningkatan. Kita target dua emas. Kami kemarin dapat 1 emas, 1 perak dan 6 perunggu. Nomor andalan kami bola 15 dan bola 10,” ungkap Endro.
Pihaknya optimis para atlet Biliar Pati bisa bersaing dan mendapatkan yang terbaik dalam ajang olahraga bergengsi di Jawa Tengah ini. Untuk mewujudkan target ini, pihaknya masih terus menggenjot para atlet untuk persiapan Porprov Jateng 2026.
Endro juga yakin masa depan cabor biliar di Kabupaten Pati bakal cerah. Pasalnya, animo masyarakat terhadap cabor ini semakin tinggi. Seratusan atlet muda unjuk gigi dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Pati pada akhir April lalu.
Cabor Biliar...
Menurutnya, ini menunjukkan cabor biliar yang sebelumnya dipandang sebelah mata bahkan dipandang negatif, kini mulai dilirik dan ditekuni sejumlah masyarakat Bumi Mina Tani. Antusias ini diharapkan bisa semakin memicu lahirnya atlet biliar berkualitas dan berprestasi.
”Selama ini cabang olahraga biliar dianggap kurang baik. Tapi sekarang sudah berangsur-angsur baik. Cabor biliar mulai dilirik dengan animo masyarakat yang mengantarkan anaknya ikut Popda kemarin,” pungkas Endro.
Editor: Budi Santoso
