Rabu, 19 November 2025

Ada sejumlah kegiatan dalam Silungongo Night Festival yang berlangsung di bantaran sungai Silugonggo di Desa Kedungpancing sejak tanggal 7-10 Agustus 2025 itu. Mulai dari saresehan, lomba mewarnai, pameran seni rupa, workshop cukil, stan UMKM hingga lomba dayung.

”Ini bagian dari festival Kali Juwana. Jadi rangkaian itu dimulai 27 Juli kemarin pada hari sungai nasional. Kemudian dilanjutkan silungongo night festival di Desa Kedungpancing ini,” terangnya.

Ari menegaskan, Festival Kali Juwana ini bertemakan ’Reka Malih: Restorasi Sungai, Merawat Peradaban’. Tema itu sebagai ajakan untuk merekayasa ulang tata sungai dan peradaban yang lebih berkelanjutan.

”Rangkaian festival kali ini sesuai tema Reka Malih Lepen. Artinya kami berharap ada restorasi sungai yang akan mengangkat lagi fungsi sungai seperti yang sebenarnya,” tegasnya.

Pihaknya berharap kelestarian sungai Silugonggo terus dijaga. Baik itu masyarakat yang berada di bantaran sungai maupun pihak pemerintah.

”Kami  berharap setiap proyek yang dikerjakan itu melibatkan partisipasi masyarakat sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan. Kami melihat seperti Bendung karet, manfaatnya ada, tapi yang dirugikan, khususnya masyarakat yang berprofesi nelayan banyak sekali,” ucapnya.

Kegiatan penutup Festival Kali Juwana ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, M Ali Wafa. Dalam kesempatan itu ia berharap Sungai Silugonggo ini bisa terus dilestarikan.

”Kita nanti berdiskusi dengan pihak desa untuk bisa mengembangkan potensi yang ada. Termasuk tanaman enceng gondok yang ada di aliran sungai Silugonggo ini,” pungkas dia.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler