Dirinya pun berharap nantinya ada titik temu dari pemerintah daerah maupun dari Perserosi Pati. Harisman mengaku mendukung pembangunan stadion Joyokusumo, namun juga tidak mau mengorbankan kepentingan atlet sepatu roda Pati.
”Saya kira pemerintah bijaklah. Kalau tidak diganti menimbulkan gejolak juga. Kita kan pembinaan kita mulai dari usia dini. Inikan bukan hanya aset Pati tapi juga aset Jateng,” tandas dia.
Murianews, Pati – Venue sepatu roda di kompleks Stadion Joyokusumo Pati bakal dibongkar dalam waktu dekat. Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia Kabupaten Pati (Perserosi Pati) mengaku gelisah dengan ini.
Ketua Perserosi Pati, Harisman mengaku sudah mendapatkan kabar dan sudah berkomunikasi dengan pejabat terkait tentang rencana pembongkaran venue sepatu roda untuk menunjang renovasi Stadion Joyokusumo Pati. Namun dirinya tetap diliputi rasa gelisah.
”Memang saya sedikit gelisah. Dari pengurus provinsi hingga nasional sudah tahu dengan rencana ini. Mereka support. Event sepatu roda (Kejurprov Sepatu Roda) besok juga bagian itu, berpesan kepada pemerintah ini jangan dihilangkan,” ujar Harisman kepada Murianews.com, Jumat (14/11/2025).
Kegelisahan ini belum sepenuhnya sirna meskipun ada kabar, sepatu roda pati yang dibongkar bakal diganti di Alun-alun Kembang Joyo Pati.
”Tapi kemarin saat kunjungan DPR RI, kita diganti venue-nya di Alun-alun Kembang Joyo. Intinya diganti. Tapi penggantinya kan pasti dari APBD. Pembongkaran kan juga dari APBD. Anggaran Rp 150 m itu kan untuk renovasi stadion saja,” tuturnya.
Seain itu, belum jelasnya venue sepatu roda sementara, membuat latihan atlet sepatu roda Pati gelisah. Apalagi tahun 2026 bakal ada kejuaraan besar Pekan Olahraga Provinsi Jateng 2026 (Porprov Jateng 2026) yang memerlukan persiapan matang.
Sebenarnya Perserosi Pati kemungkinan masih bisa menggunakan venue sepatu roda Pati hingga April 2026. Mengingat rencana pembongkaran dilakukan pada bulan April. Namun setelah April, pihaknya harus memutar otak mencari tempat latihan baru.
”Kita latihan pengganti di mana. yang speednya kan kita perlu venue. Mungkin latihan bisa di Semarang. Tapi kan dibatasi jadwalnya. Apalagi banyak anak-anak yang sudah di kelas 6 dan 3 SMA dan 3 SMP. Dia mau lulusan juga perlu fokus kalau latihan di luar kasihan,” tutur dia.
Ada titik temu...
Dirinya pun berharap nantinya ada titik temu dari pemerintah daerah maupun dari Perserosi Pati. Harisman mengaku mendukung pembangunan stadion Joyokusumo, namun juga tidak mau mengorbankan kepentingan atlet sepatu roda Pati.
”Saya kira pemerintah bijaklah. Kalau tidak diganti menimbulkan gejolak juga. Kita kan pembinaan kita mulai dari usia dini. Inikan bukan hanya aset Pati tapi juga aset Jateng,” tandas dia.
Editor: Budi Santoso
