Bikin Trenyuh, Lifter Pati Ini Gadaikan Kalung Demi Emas Praporprov
Umar Hanafi
Sabtu, 22 November 2025 14:37:00
Murianews, Pati – Seorang lifter atau atlet angkat berat Kabupaten Pati Laila Rahmawati terpaksa menggadaikan kalung kesayangannya demi meraih emas Pra Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah (Praporprov Jateng).
Laila Rahmawati tampak bersemangat latihan di kompleks Stadion Joyokusumo. Fasilitas latihan yang tak sempurna tersebut tak menyurutkan tekadnya untuk mengasah skill demi meraih prestasi.
Berbagai fasilitas latihan tersebut tampak sudah kusam. Lantai latihan tampak rusak. Venue latihan yang berada di bawah tribun Stadion Joyokusumo Pati tersebut juga berdebu.
Namun Laila tak mau terus mengeluh. Ia tetap giat latihan nyaris tiap hari dalam seminggu.
Putri asli Desa Lahar, Kecamatan Tlogowungu ini pun akhirnya meraih prestasi tertinggi di kelas 69 kg angkat berat putri Praporprov Jateng 2025. Ia meraih emas dalam ajang yang digelar pada bulan Oktober lalu.
”Dapat medali emas. (Capaiannya) jauh dari perak dan perunggu,” ujar Laila, Sabtu (22/11/2025).
Namun, dirinya terpaksa harus berkorban untuk meraih prestasi tersebut. Dirinya terpaksa menggadaikan kalung emasnya untuk persiapan Praporprov Jateng 2025.
Tak berhenti di sana, dirinya juga terpaksa mengambil uang tabungannya hingga Rp 3,5 juta untuk persiapan Praporprov Jateng.
Tak Ada Uang Suplemen...
”Kemarin tomboknya mendekati Rp 5 juta. Saya gadaikan kalung Rp 1,5 juta. Plus uang tabungan,” kata atlet andalan Kabupaten Pati ini.
Ia mengaku, sebenarnya dirinya mendapatkan uang pembinaan Rp 400 ribu tiap bulan. Namun dana segitu tak cukup untuk memenuhi kebutuhan atlet angkat berat.
Uang pembinaan tersebut juga tergolong turun daripada tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya, dirinya mendapatkan uang pembinaan Rp 800 ribu per bulan plus dana suplemen sekitar Rp 400 ribu per bulan. Sementara tahun ini tidak ada uang suplemen.
”Kita memang dapat uang pembinaan nominalnya Rp 400 ribu per bulan. Ini turunnya 50 persen daripada tahun lalu. Uang segitu untuk beli bensin saja kan sudah habis. Belum nutrisi dan lainnya. Padahal cabor kayak gini kan perlu lainnya juga,” ungkap dia.
Laila menilai, pengurus cabor sudah berusaha mengusahakan yang terbaik bagi dirinya dan kawan-kawannya. Namun anggaran yang menurun membuat mereka tak bisa berbuat banyak.
Ia pun berharap pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada atlet-atlet cabor angkat berat. Apalagi cabor ini selalu menyumbang emas Porprov Jateng sejak beberapa tahun terakhir.
”Dari 2018 kan medali emas terus, kalau turun kan malu. Dari kemarin gizi dan sebagainya sampai saya gadaikan kalung untuk persiapan praporprov. Olahraga kayak gini kan jarang disorot. Padahal potensinya besar juga,” tandas dia.
Editor: Dani Agus



