Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – PSIS Semarang mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI berupa larangan tanpa penonton hingga akhir musim ini. Sanksi tersebut didapatkan usai terjadi kericuhan pasca pertandingan PSIS menghadapi PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (3/12/2023).

PSIS mendapatkan sanksi pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim kompetisi Liga 1 2023/2024 karena dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023. Yakni, terjadi pengulangan kejadian yang sama perihal keributan suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.

Bunyi sanksi tersebut merujuk pada Pasal 70 ayat 1 dan ayat 4 lampiran nomor 5 kode disiplin PSSI tahun 2023 tertanggal Rabu (6/12/2023). Klub PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah.

Tertulis di situ, keputusan itu berlaku sejak keputusan diterbitkan dan berlaku hingga berakhirnya kompetisi Liga 1 tahun 2023/2024. Tidak hanya sanksi pertandingan tanpa penonton, PSSI juga dikenai sanksi denda sebesar Rp 25 juta.

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Yoyok Sukawi mengatakan hukuman tersebut sangat berat. Dirinya menyebut hukuman tersebut kurang adil bagi klub.

”Hukuman ini sangat berat dan tidak adil. Kami di sini itu sebagai korban kenapa justru dihukum seberat itu,” katanya, Kamis (7/12/2023).

Menurutnya, panpel sudah berusaha maksimal. Selain itu, menurut Yoyok, pihak panpel juga bergerak cepat menangani kericuhan sehingga penonton dapat pulang dengan selamat.

Yoyok menambahkan, pihaknya akan mengajukan banding. Dirinya berpendapat, hukuman yang diberikan dirasa tidak adil.

”Kami akan mengajukan banding karena di dalam surat disebutkan kalau kami dapat melakukan banding,” imbuhnya.

Saat ini PSIS berada di peringkat keempat klasemen Liga 1 dengan raihan 11 kemenangan. Laskar Mahesa Jenar mengoleksi 37 poin.

Editor: Dani Agus

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler