Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Komite Banding (Komding) PSSI mengabulkan permohonan banding dari PSIS Semarang. PSSI telah mengirimkan surat hasil banding secara resmi ke PSIS Kamis (14/12/2023) sore.

Surat hasil banding itu bernomor 007/KEP/KB/BRI-LIGA1/XII/2023. Yakni berisi mengabulkan sebagian alasan banding yang dimohonkan PSIS Semarang sepanjang mengenai berat ringannya sanksi disiplin yang dijatuhkan.

Selain itu, isi surat tersebut yakni menolak untuk selebihnya alasan permohonan banding yang diajukan PSIS Semarang. Di surat tersebut juga menjelaskan, memperbaiki Keputusan Komite Disiplin PSSI Nomor: 153/L1/SK/KD-PSSI/XII/2023 tanggal 05 Desember 2023 sepanjang mengenai berat ringannya sanksi disiplin yang dijatuhkan.

Di poin a disampaikan, menyatakan klub PSIS Semarang terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pelanggaran disiplin berupa turut serta terkait tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 ayat (1), ayat (2) jo lampiran 1 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.

Selanjutnya, pada poin b, menjatuhkan sanksi disiplin kepada Klub PSIS Semarang berupa penutupan sebagian stadion di tribun utara dalam menyelenggarakan pertandingan saat menjadi tuan rumah Kompetisi BRI Liga 1 tahun 2023-2024 hingga berakhir, berlaku mulai pertandingan terdekat dan denda Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).

Dijelaskan di surat tersebut, Keputusan Komite Banding PSSI mempunyai kedudukan sebagai Keputusan yang mengikat dan berlaku efektif sejak ditetapkan Keputusan Banding PSSI. Yakni, pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2023.

Chief Executive Officer (CEO) PSIS,

Yoyok Sukawi mengaku bersyukur dengan dikabulkannya banding tersebut. Artinya, suporter masih dapat melihat PSIS berlaga.

”Hukuman PSIS dapat dibanding dan kita semua bisa kembali bertemu di Stadion Jatidiri. Semoga dari semua ini kita bisa belajar untuk lebih baik ke depannya,” katanya, Kamis (14/12/2023).

Lebih lanjut, pihaknya menyebut PSIS sudah menyiapkan website dan aplikasi penjualan tiket. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kebocoran oleh oknum suporter.

”Kami sudah menyiapkan website serta aplikasi khusus penjualan tiket yang lebih rapi dan dapat meminimalisir adanya kebocoran,” imbuhnya.

Editor: Dani Agus

Komentar