Murianews, Kudus – Ratusan pesilat dari SD, SMP, dan SMA se-kabupaten Kudus, Jawa Tengah unjuk gigi di Popda tingkat kabupaten yang dibuka mulai hari ini, Sabtu (2/3/2024) di Hall Multifunctio Sport Center. Ratusan pesilat itu merupakan atlet terbaik lantaran sudah melewati seleksi saat Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) pada awal Januari 2024.
Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Indonesia (Pengcab IPSI) Kudus Muhammad Nur Hasyim mengatakan, saat di Popda tingkat kabupaten cabang olahraga silat sedikit berbeda dengan tahun lalu. Sebab, di tahun ini atlet yang dapat mengikuti Popda di tingkat kabupaten merupakan atlet pilihan hasil dari Kejurkab.
Data yang dihimpun Murianews.com ke IPSI Kudus, jumlah peserta Popda cabor silat di tahun ini mencapai 269 atlet. Jumlah itu terdiri dari 102 atlet dari SD, 76 atlet dari SMP, dan 91 atlet dari SMA.
”Popda kali ini berbeda karena mereka yang bertanding hari ini merupakan yang terbaik dari hasil penjaringan saat Kejurkab,” katanya, Sabtu (2/3/2024).
Pengamatan di lapangan, ada dua arena yang telah disiapkan sebagai tempat untuk bertanding. Di Popda kali ini, siswa SD, SMP, dan SMA bertanding dengan format sistem gugur.
”Atlet yang bertanding sekali dan langsung kalah ya selesai,” sambungnya.
Lebih lanjut, untuk persaingan pertandingan di SD, SMP, dan SMA menurut Hasyim merata. Menurutnya, semua atlet sama-sama berkesempatan untuk meraih juara.
”Di Popda kali ini mereka memang membela atas nama sekolah. Tetapi sebenarnya mereka juga telah berlatih di perguruan masing-masing sehingga kemampuan atlet teruji,” terangnya.
Dirinya berharap pelaksanaan Popda kali ini menjadi ajang pembinaan berkelanjutan. Sehingga atlet silat di Kudus terus memiliki generasi penerus.
”Harapan kami semoga ajang Popda bisa menjadi wadah pembinaan bagi atlet di tingkat pelajar. Selain itu selama ajang ini berlangsung tidak ada atlet yang cedera,” imbuhnya.
Plt Kabid Olahraga Disdikpora Kudus Widhoro Heriyanto mengatakan, tujuan diselenggarakannya Popda yakni untuk pembinaan berjenjang. Dia berpendapat pembinaan olahraga sebaiknya dilakukan sejak usia dini.
”Popda sebagai wadah pembinaan atlet di tingkat pelajar, sehingga nantinya dapat muncul atlet terbaik untuk masa mendatang,” jelasnya.
Dia menambahkan, adanya Popda juga sebagai evaluasi pembinaan olahraga pelajar yang dilaksanakan di sekolah. Sehingga dapat terus terpantau perkembangan atlet di tingkat pelajar.
”Saya menilai atlet pelajar di Kudus juga tidak kalah dengan daerah lainnya. Harapan kami adanya Popda ini dapat memberikan ruang bagi atlet pelajar,” imbuhnya.
Beragam cabang olahraga diselenggarakan di Popda tingkat Kabupaten Kudus untuk SD. Meliputi atletik, bulutangkis, karate, panahan, pencak silat, renang, taekwondo, wushu, dan lainnya.
Berbagai cabang olahraga juga dipertandingkan di Popda tingkat Kabupaten Kudus untuk SMP. Di antaranya atletik, bulutangkis, karate, panahan, pencak silat, renang, taekwondo, wushu, dan lainnya.
Untuk SMA juga mempertandingkan berbagai cabang olahraga. Yakni anggar, atletik, basket, voli indoor, voli pasir, bulutangkis, gulat, judo, karate, kempo, panahan, dan lainnya.
Editor: Dani Agus



