”Siapa tahu nanti ada tuntutan pelatih harus berlisensi ini dan itu untuk dapat mendampingi atletnya. Sehingga pelatih harus update lisensi juga,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf mengatakan, pihaknya masih membutuhkan lebih banyak wasit berlisensi tingkat provinsi maupun pada tingkat di bawahnya. Kebutuhan wasit dibutuhkan untuk mengisi berbagai kejuaraan yang rutin digelar.
”Saat ini sudah ada 54 wasit bulu tangkis yang memiliki lisensi tingkat provinsi. Kalau ditambah lagi tentu jumlahnya lebih baik,” katanya, Kamis (2/1/2025).
Ia menambahkan, keberadaan wasit berlisensi memang dibutuhkan. Basri mencontohkan untuk GOR Djarum Jati Kudus yang memiliki 12 lapangan, tentu membutuhkan lebih banyak wasit berlisensi sehingga dapat bergantian bertugas ketika ada kejuaraan.
Kemudian bagi wasit yang memiliki lisensi provinsi, juga didorong agar mengambil sertifikasi untuk lisensi wasit tingkat nasional. Sehingga kebutuhan wasit dengan lisensi nasional dapat terpenuhi.
Basri menyampaikan, pada lisensi wasit tingkat provinsi materi yang diberikan menggunakan silabus dari Badminton World Federation (BWF). Hal yang sama juga berlaku untuk wasit dengan lisensi tingkat nasional.
”Kebutuhan wasit dengan lisensi pengkab atau pengkot juga kami upayakan agar semakin banyak. Di setiap kejurkab juga kami adakan pelatihan wasit tingkat kabupaten,” sambungnya.
Ia menyampaikan, untuk jumlah wasit berlisensi tingkat pengkab atau pengkot di Jawa Tengah sudah ada 200-an. Menurutnya, setidaknya di masing-masing daerah terdapat delapan wasit dengan lisensi tingkat pengkab atau pengkot.
”Di daerah setidaknya ada delapan wasit untuk kejurkab atau kejurkot. Karena per lapangan kan butuhnya dua wasit supaya bisa bergantian,” terangnya.
Ikut Lisensi Wasit...
Pihaknya juga selalu menyosialisasikan kepada penggemar bulu tangkis untuk ikut lisensi wasit. Tujuannya agar semakin banyak wasit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan di kejuaraan bulu tangkis.
Pihaknya juga mendorong para pelatih bulu tangkis untuk meningkatkan lisensi kepelatihannya. Sehingga dapat memberikan ilmu kepada anak didiknya.
”Siapa tahu nanti ada tuntutan pelatih harus berlisensi ini dan itu untuk dapat mendampingi atletnya. Sehingga pelatih harus update lisensi juga,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus