Selama mengikuti pelatihan, dirinya diberi materi tentang tugas asisten VAR. Diantaranya membantu memberikan keputusan yang akurat dengan memeriksa tayangan ulang video. Selain itu juga mengidentifikasi kesalahan seperti offside, handball atau pelanggaran lainnya.
”Tugas asisten VAR juga memberikan saran kepada wasit berdasarkan analisis video. Tetapi keputusan akhir tetap berada di wasit tengah. Kami juga membantu keputusan wasit untuk menentukan gol atau tidak gol, penalti atau tidak, kartu merah langsung dan lainnya,” terangnya.
Ia menambahkan, dirinya juga bertugas mengecek berbagai kejadian di lapangan sedetail mungkin. Sehingga dapat meningkatkan kualitas permainan dan memastikan keputusan wasit lebih akurat dan adil.
”InshaAllah saya bertugas di Liga 1 dan Liga 2 musim 2025/2026. Beberapa waktu lalu juga sudah mendapatkan arahan untuk lebih giat belajar Bahasa Inggris serta menjaga kebugaran untuk mengikuti fitness test,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya masih menunggu untuk mendapatkan lisensi dari FIFA. Ia optimistis dapat bertugas pada musim 2025/2026. Terlebih wasit yang dicari merupakan wasit terbaik dengan umur di bawah 33 tahun.
”Saya bersyukur dari atlet atletik bisa mendapatkan rekomendasi dari PSSI. Tentu ini menjadi pengalaman luar biasa. Semoga langkah ini menjadi pijakan saya menjadi wasit yang berkualitas,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Wasit asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sholidin Usman telah mengikuti lisensi pelatihan sebagai asisten Wasit Video Assistant Referee (VAR). Sholidin yang saat ini memegang lisensi C1 Nasional telah mengikuti pelatihan VAR yang diselenggarakan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pelatihan itu diikutinya sejak Februari 2025 lalu di Jakarta. Pelatihan itu bernama VAR Licensing Process for Liga 2 Match Officials 2025, dan digelar di Jakarta dan Bogor.
Pelatihan yang diselenggarakan pada Februari 2025 itu merupakan tahapan perkenalan. Kemudian pada tahapan kedua ia mendapatkan materi pematangan.
”Selanjutnya untuk step tiga diadakan di Bogor meliputi praktek di lapangan dan di ruang VAR. Pelatihan ini penting untuk mendapatkan lisensi VAR,” katanya, Rabu (4/6/2025).
Ia menambahkan, pelatihan wasit VAR dipilih langsung dari pihak PSSI. Mereka terdiri dari beberapa wasit, mulai dari wasit tengah dan asisten wasit.
”Saya mengikuti pelatihan ini sebagai asisten wasit karena selama ini saya memang asisten wasit ketika bertugas di lapangan,” sambungnya.
Tugas Asisten VAR...
Selama mengikuti pelatihan, dirinya diberi materi tentang tugas asisten VAR. Diantaranya membantu memberikan keputusan yang akurat dengan memeriksa tayangan ulang video. Selain itu juga mengidentifikasi kesalahan seperti offside, handball atau pelanggaran lainnya.
”Tugas asisten VAR juga memberikan saran kepada wasit berdasarkan analisis video. Tetapi keputusan akhir tetap berada di wasit tengah. Kami juga membantu keputusan wasit untuk menentukan gol atau tidak gol, penalti atau tidak, kartu merah langsung dan lainnya,” terangnya.
Ia menambahkan, dirinya juga bertugas mengecek berbagai kejadian di lapangan sedetail mungkin. Sehingga dapat meningkatkan kualitas permainan dan memastikan keputusan wasit lebih akurat dan adil.
”InshaAllah saya bertugas di Liga 1 dan Liga 2 musim 2025/2026. Beberapa waktu lalu juga sudah mendapatkan arahan untuk lebih giat belajar Bahasa Inggris serta menjaga kebugaran untuk mengikuti fitness test,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya masih menunggu untuk mendapatkan lisensi dari FIFA. Ia optimistis dapat bertugas pada musim 2025/2026. Terlebih wasit yang dicari merupakan wasit terbaik dengan umur di bawah 33 tahun.
”Saya bersyukur dari atlet atletik bisa mendapatkan rekomendasi dari PSSI. Tentu ini menjadi pengalaman luar biasa. Semoga langkah ini menjadi pijakan saya menjadi wasit yang berkualitas,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso