”Kami lihat juga power anak-anak lewat lompatan hip-hop step untuk melihat kekuatan otot tungkai, otot lengan, dan otot punggung. Kami juga lihat kecepatan anak-anak,” ujarnya.
Selanjutnya, siswa yang masuk 32 besar saat penjurnalan maka otomatis masuk sebagai siswa KKO. Sedangkan siswa yang belum lolos, dapat mencabut berkas untuk mendaftar di SPMB online non KKO.
”Harapan kami adanya berbagai tahapan tes yang dilalui dapat menghasilkan bibit atlet potensial. Rangkaian tes yang kami lakukan juga bertujuan agar mendapatkan bibit atlet potensial,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Sebanyak 140 siswa mengikuti seleksi Sistem SPMB Kelas Khusus Olahraga (KKO) SMP 3 Kudus pada Rabu (11/6/2025) di Stadion Wergu Wetan. Mentalitas calon siswa jadi aspek utama yang dinilai dalam seleksi tersebut.
Pembina KKO SMP 3 Kudus Cucun Sulistyo mengatakan, pada sesi tes keterampilan umum yang dilakukan hari ini pihaknya melihat mentalitas siswa-siswi terlebih dahulu. Cucun berpendapat mentalitas begitu penting bagi seorang atlet.
”Di sesi tes ini kami lihat anak-anak untuk melawan dirinya sendiri dengan melewati berbagai tes yang sudah kami sediakan seperti endurance, agility, power, dan speed,” katanya, Rabu (11/6/2025).
Ia ingin melihat seberapa besar calon siswa berjuang untuk menyelesaikan tes yang diberikan. Menurutnya mentalitas harus ada dalam diri seorang atlet.
”Mereka harus bisa melawan dirinya sendiri. Semua tergantung dari diri mereka sendiri dan kemampuannya untuk menyelesaikan tahapan tes yang kami berikan. Seberapa besar mereka mampu berjuang,” sambungnya.
Cucun berpendapat, mentalitas merupakan dasar dari olahraga. Sebagai seorang olahragawan harus memiliki sikap disiplin, teknik, skill dan mental.
”Mental untuk anak usia dini memang dibutuhkan. Kami ingin melihat potensi mereka secara maksimal,” terangnya.
Aspek daya tahan...
Lebih lanjut, pihaknya melihat berbagai aspek juga seperti endurance atau daya tahan. Selain itu juga kelincahan atau agility. Lalu, ada power atau kekuatan.
”Kami lihat juga power anak-anak lewat lompatan hip-hop step untuk melihat kekuatan otot tungkai, otot lengan, dan otot punggung. Kami juga lihat kecepatan anak-anak,” ujarnya.
Selanjutnya, siswa yang masuk 32 besar saat penjurnalan maka otomatis masuk sebagai siswa KKO. Sedangkan siswa yang belum lolos, dapat mencabut berkas untuk mendaftar di SPMB online non KKO.
”Harapan kami adanya berbagai tahapan tes yang dilalui dapat menghasilkan bibit atlet potensial. Rangkaian tes yang kami lakukan juga bertujuan agar mendapatkan bibit atlet potensial,” imbuhnya.
Editor: Anggara Jiwandhana
