Dirinya berpendapat, pembibitan memang harus dilakukan sejak dini. Tahapannya pun juga harus berproses. Festival Seneng Minton bisa jadi merupakan salah satu bagian dari proses penting itu.
”Pembibitan harus dilakukan sejak dini. Kalau menurut saya pada tahap kelas 1 dan kelas 2 anak berada pada tahapan pengenalan. Selanjutnya pada kelas 3 dan 4 merupakan tahapan teknis bermain. Sementara itu pada kelas 5 dan 6 merupakan tahapan prestasi,” terangnya.
Ia menyampaikan, mengenalkan bulu tangkis sejak dini memang harus dikemas have fun, seperti Fertival Seneng Minton ini. Ia menyampaikan edukasi kepada orang tua juga dibutuhkan guna mendukung potensi anak.
”Seperti Festival Seneng Minton ini berbagai gamenya sudah disesuaikan dengan beragam teknik bulu tangkis. Kalau anak mau semakin terasah dapat mencoba ke klub bulu tangkis,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, pihaknya juga mengikuti berbagai kejuaraan bulu tangkis di Kabupaten Kudus. Selain di Festival Seneng Minton juga mengikuti Polytron Simpang Tujuh Master 2025 dan Polytron Bupati Cup 2025.
”Ke depannya kami akan terus mengasah kemampuan siswa serta mendampingi anak-anak untuk latihan,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Festival Seneng Minton diyakini menjadi bekal bagi siswa atau pebulutangkis cilik Kudus untuk bisa berprestasi di olahraga bulu tangkis. Keberadaan Festival Seneng Minton mampu membuat siswa menyenangi bulu tangkis.
Guru Olahraga MI NU Baitul Mukminin Getas Pejaten, Ahmad Rizza Aftoni menegaskan hal ini. Dikatakanya, anak didiknya sudah tiga edisi mengikuti Festival Seneng Minton ini. Hasilnya, beberapa siswanya mencatatkan prestasi.
Setidaknya ada dua prestasi yang dicatatkan oleh anak didiknya di olahraga bulu tangkis usai kerap mengikuti Festival Seneng Minton ini. Dua gelar juara itu dicatatkan di Pekan Olahraga dan Seni Maarif.
”Festival Seneng Minton ini memberikan dampak positif. Anak-anak mendapatkan prestasi bulu tangkis di Porsema,” katanya, Selasa (24/6/2025).
Siswanya meraih juara di Porsema 2025 tingkat kecamatan. Kemudian juga meraih tempat ketiga di event yang sama pada tingkat kabupaten.
”Output dari Festival Seneng Minton ini anak-anak lebih senang bermain bulu tangkis. Kami juga memfasilitasi dengan mengadakan ekstrakurikuler di sekolah,” sambungnya.
Ekstrakurikuler di sekolah itu digelar setiap Senin pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pihaknya juga beberapa kali menggandeng pelatih dan klub bulu tangkis untuk melatih siswanya.
Berproses...
Dirinya berpendapat, pembibitan memang harus dilakukan sejak dini. Tahapannya pun juga harus berproses. Festival Seneng Minton bisa jadi merupakan salah satu bagian dari proses penting itu.
”Pembibitan harus dilakukan sejak dini. Kalau menurut saya pada tahap kelas 1 dan kelas 2 anak berada pada tahapan pengenalan. Selanjutnya pada kelas 3 dan 4 merupakan tahapan teknis bermain. Sementara itu pada kelas 5 dan 6 merupakan tahapan prestasi,” terangnya.
Ia menyampaikan, mengenalkan bulu tangkis sejak dini memang harus dikemas have fun, seperti Fertival Seneng Minton ini. Ia menyampaikan edukasi kepada orang tua juga dibutuhkan guna mendukung potensi anak.
”Seperti Festival Seneng Minton ini berbagai gamenya sudah disesuaikan dengan beragam teknik bulu tangkis. Kalau anak mau semakin terasah dapat mencoba ke klub bulu tangkis,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, pihaknya juga mengikuti berbagai kejuaraan bulu tangkis di Kabupaten Kudus. Selain di Festival Seneng Minton juga mengikuti Polytron Simpang Tujuh Master 2025 dan Polytron Bupati Cup 2025.
”Ke depannya kami akan terus mengasah kemampuan siswa serta mendampingi anak-anak untuk latihan,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso