Rabu, 19 November 2025

Murianews, Madrid – Sepanjang musim ini menjadi yang terburuk bagi Sevilla. Tim yang dulu selalu diperhitungkan, selain Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid, kini mendekati zona degradasi.

Dalam satu dekade terakhir, Sevilla beberapa kali mampu finish di posisi tiga besar Liga Spanyol. Bahkan, klub berjuluk Los Nervionenses itu juga bersinar di pentas Liga Europa dengan lima titel juara.

Namun, sejak dua musim terakhir, Sevila justru melempem. Musim 2022/2023 lalu, meski menjuarai Liga Europa, Sevilla justru mengakhiri musim di posisi ke-12.

Musim ini, laju Sevilla justru malah makin terseok-seok. Di paruh musim, Sevilla sudah berada di papan bawah klasemen sementara Liga Spanyol.

Memulangkan Sergio Ramos, bek terbaiknya di era kejayaannya dulu, juga belum mampu memberikan pengaruh positif. Terakhir, Sevilla kalah 1-2 dari Alaves, Sabtu (13/1/2024) dini hari WIB.

Kekalahan itu pun membuat Los Nervionenses terjerembab di peringkat ke-16 klasemen Liga Spanyol. Sevilla hanya mampu mengumpulkan 16 poin dari 20 laga.

Posisi Sevilla pun makin gawat karena memiliki poin yang sama dengan Celta Vigo di bawahnya. Sevilla juga hanya selisih 1 poin dengan Cadiz yang berada di zona degradasi. Celakanya, Cadiz berpeluang menggeser Sevilla dan Celta Vigo karena masih bermain 19 laga.

Gonta-ganti pelatih yang dilakukan manajemen juga masih belum membuat situasi Sevilla membaik. Di musim ini, Sevilla sudah memecat Jose Mendilibar dan Diego Alonso.

Sevilla juga pasif di bursa transfer musim panas. Peremajaan skuad pun tidak cepat dibenahi.

Akankah musim ini, mereka bisa keluar dari jurang keterpurukannya? Terakhir Sevilla degradasi dari Liga Spanyol, terjadi pada tahun 1968.

Komentar

Sport Terkini

Terpopuler