Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Ketua Umum PSSI Erick Thohir ngamuk usai terjadinya kericuhan penonton di pertandingan klasik Liga 1, Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (23/9/2024) malam.

Erick Thohir pun meminta PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB sebagai operator Liga 1 untuk membenahi manajemen pengelolaan pertandingan. Ia pun menyesalkan masih adanya keributan antar suporter.

’’Di tengah upaya menjaga agar kompetisi berjalan lancar dan damai, saya sungguh menyesalkan mengapa masih terjadi keributan suporter,’’ katanya, seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa (24/9/2024).

Keributan itu memang tak terjadi di tengah laga, sebab ia mendapatkan laporan laga tersebut berjalan lancar. Namun, setelah pertandingan, suporter turun ke lapangan dan bikin keributan.

’’Ini yang harus menjadi tanggung jawab dan evaluasi total LIB serta mengusut kejadian ini baik suporter, manajemen pertandingan termasuk stewardnya,’’ ujar Erick Thohir.

Jalannya laga Persib vs Persija berjalan cukup keras, hingga kedua tim harus bermain dengan 10 pemain. Itu setelah pemain Persija Firza Andika mendapat kartu merah setelah menerima kartu kuning kedua dan pemain Persib Marc Klok dikartu merah langsung.

Meski berjalan cukup keras, namun pertandingan berlangsung aman dan lancar. Laga itu pun berakhir dengan kemenangan tuan rumah, Persib dengan skor 2-0. Dua gol Persib dicetak Dimas Drajat di babak pertama dan Ryan Kurnia di babak kedua.

’’Saya tunggu laporan dari LIB. Tapi melihat dari tayangan video yang beredar di medsos, tampak bagaimana suporter bisa turun ke lapangan setelah laga, lalu mengintimidasi para petugas di lapangan, ini yang perlu ditelusuri oleh LIB. Mengapa bisa terjadi? Bagaimana manajemen pertandingan saat itu dijalankan LIB? Kita tidak boleh toleransi pada kekerasan, dalam bentuk apapun,’’ tegas Erick.

Melansir dari Antara, kerusuhan di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (23/9/2024) merupakan dampak dari beberapa masalah yang melilit Persib Bandung.

Masalah pertama terjadi saat Persib menjamu Port FC di ajang AFC Champions League 2, di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (19/9/2024).

Saat itu seorang penggemar Persib diduga mendapat intimidasi dari seorang petinggi klub serta mendapat tindak kekerasan dari dua orang pemain Persib. Rekaman video mengenai kejadian ini sudah tersebar luas di media sosial.

Sehari berselang, Jumat (20/9/2024), muncul dugaan seorang Ladies Vikers atau penggemar perempuan Persib mendapat pelecehan dari steward yang berjaga pada pertandingan tersebut.

Sejumlah penggemar Persib sudah melakukan demo dan orasi ke Graha Persib di Jalan Sulanjana untuk menuntut klarifikasi pada Sabtu (21/9), tetapi saat itu jajaran manajemen klub tidak menemui mereka.

Komentar

Terpopuler