Masuknya Arhan menjadi perubahan yang nyata bagi skuad Timnas Indonesia. Satu gol skuad Garuda di menit ke-86 berawal dari lemparan ke dalam Pratama Arhan.
Lemparannya dari sisi kiri lapangan, menghasilkan bola rebound yang mengharah ke Tom Haye. Sang Professor pun tanpa ampun melepaskan tembakan keras dan gol.
Kedudukan pun berubah 2-1 untuk China. Mampu mencetak gol, skuad Garuda makin kencang mengejar gol penyama kedudukan.
Sayang hingga wasit Omar Mohamed Al Ali asal Uni Emirat Arab meniupkan tanda berakhirnya pertandingan kedudukan 2-1 untuk kemenangan China vs Timnas Indonesia tetap bertahan.
Murianews, Jakarta – Timnas Indonesia dipaksa mengakui keunggulan China di pertandingan ketiga Grup C rondek ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda kalah 2-1 dari China.
Dua gol China dicetak Behram Abduweli di menit ke-21 dan Zhang Yunning pada menit ke-44. Sementara satu gol Timnas Indonesia dicetak Tom Haye di menit ke-86.
Bermain di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024), Timnas Indonesia secara statistik menguasai pertandingan.
Berdasarkan statistik yang dicatat, skuad Garuda menguasai bola hingga 76 persen dibandingkan China yang hanya 24 persen.
Anak asuh Shin Tae-yong juga lebih banyak melakukan tembakan dengan 14 tembakan, enam di antaranya mengarah ke gawang. Sedangkan China, hanya lima tembakan dengan tiga mengarah ke gawang.
Namun, China yang bermain bertahan dan menunggu untuk melakukan serangan efisien. Dua gol di babak pertama menjadi buktinya.
Gol pertama China lewat kaki Behram Abduweli di menit ke-21 berawal dari bola mati yang kemudian membuat kemelut di kotak penalti.
Bola yang dicegah agar keluar, berhasil dicuri Jiang Senglong untuk diarahkan ke Behram Abduweli. Sang pemain pun langsung mencocor bola untuk mengoyak gawang Maarten Paes.
Sementara gol kedua China dicatatkan Zhang Yunning yang lepas dari kawalan di menit ke 44. Mendapatkan umpan terobosan dari Zhunyi Gao, Zhang Yunning langsung mendekati kotak penalti sebelum melepaskan sepakan kerasnya ke gawang Maarten Paes.
Meski begitu, bukan berarti Timnas Indonesia tak melakukan ancaman berarti ke gawang China. Salah satunya datang dari Ragnar Oratmangoen di laga yang baru berjalan 10 menit.
Mendapatkan back pass dari Witan Sulaiman, Ragnar langsung melepaskan tembakan keras ke gawang China. Sayang, bola masih melayang ke atas mistar gawang.
Di babak kedua, Shin Tae-yong melakukan penyegaran di beberapa lini. Yakni, memasukkan Rizky Ridho menggantikan Shayne Pattynama, Marselino Ferdinan menggantikan Witan Sulaiman, dan Tom Haye masuk menggantikan mees Hilgers.
Penyegaran ini pun membuat serangan Timnas Indonesia lebih hidup. Hadirnya sang Professor, Tom Haye membuat aliran bola dari belakang ke depan makin terukur.
Sejumlah ancaman untuk menghantui pertahanan China. Sang pelatih, Branko Ivankovic bahkan sampai mengintruksikan pemainnya lebih fokus bertahan.
Tak kunjung mencetak gol hingga menit ke-85, Shin Tae-yong melakukan perubahan pada permainannya.
Asnawi Mangkualam yang didapuk menjadi kapten digantikan Pratama Arhan serta Ivar Jenner yang mulai kelelahan digantikan Malik Risaldi.
Masuknya Arhan menjadi perubahan yang nyata bagi skuad Timnas Indonesia. Satu gol skuad Garuda di menit ke-86 berawal dari lemparan ke dalam Pratama Arhan.
Lemparannya dari sisi kiri lapangan, menghasilkan bola rebound yang mengharah ke Tom Haye. Sang Professor pun tanpa ampun melepaskan tembakan keras dan gol.
Kedudukan pun berubah 2-1 untuk China. Mampu mencetak gol, skuad Garuda makin kencang mengejar gol penyama kedudukan.
Sayang hingga wasit Omar Mohamed Al Ali asal Uni Emirat Arab meniupkan tanda berakhirnya pertandingan kedudukan 2-1 untuk kemenangan China vs Timnas Indonesia tetap bertahan.
