Gagal Pentas di Popda gegara Telat Daftar, Bupati Wonogiri Minta Maaf
Zulkifli Fahmi
Rabu, 6 November 2024 14:46:00
Murianews, Wonogiri – Puluhan atlet Pekan Olahraga Pelajar Daerah atau Popda asal Wonogiri dipastikan gagal pentas di kejuaraan olahraga tingkat pelajar di Jateng.
Ironisnya, mereka gagal lantaran pihak Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah lupa mendaftarkan atletnya sesuai waktu yang ditentukan.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengatakan, permasalahan itu terjadi karena kesalahan teknis yang dilakukan oleh staf Disporapar.
Saat mendaftarkan atlet dan cabor sudah melewati masa registrasi. Sehingga para atlet Wonogiri tidak bisa mengikuti pertandingan seperti atlet lainnya.
’’Pengakuan lupa (telat mendaftarkan atlet). Saya tidak bisa menerima alasan itu. Berarti ada fungsi kontrol yang tidak berjalan baik,’’ ungkap Jekek, Rabu (6/11/2024) seperti dikutip dari Detik.com.
Sedianya, pada Popda Jateng kali ini, Wonogiri hanya mengirimkan atletnya dari enam cabang olahraga (cabor). Sayangnya, mereka pun benar-benar hanya menjadi penggembira.
Meski begitu, mereka tetap dibolehkan bertanding dalam kualifikasi. Cuman, para atlet Wonogiri itu tak bisa lanjut ke babak selanjutnya karena tidak mendaftar.
Atas kejadian itu, Jekek meminta maaf. Ia meminta maaf atas kelalaian hingga ketidakprofesionalan salah satu OPD teknis mereka.
’’Atas nama Pemkab Wonogiri, dengan kerendahan hati kami menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian, kealpaan, ketidakprofesionalan salah satu OPD teknis kami," kata Joko Sutopo.
Timbulkan Persepsi Negatif
Jekek meyakini perkara itu menimbulkan persepsi negatif terhadap kinerja Pemkab Wonogiri. Pihaknya pun bakal mengevaluasinya.
’’Bagi atlet, orang tua, ini sesuatu yang mengecewakan bagi beliau. Sekali lagi kami mohon maaf,’’ ungkap dia.
Atas kejadian itu, Jekek mencoba mencari solusi yang disepakati bersama. Pihaknya berencana menawarkan adanya pertandingan atau perlombaan di tingkat kabupaten dalam rangka memberi ruang untuk para atlet.
’’Atau ada usulan lain. Prinsipnya kami terbuka, mediasi dan ruang rekonsiliasi terhadap kinerja tidak optimal. Sumbang saran masukan untuk perbaikan atas kalalaian salah satu kinerja OPD teknis kami yang tidak optimal,’’ kata Jekek.



