Sebab, cedera yang dialaminya cukup membuatnya beristirahat cukup panjang. Ia pun merasa, kondisi fisiknya memang harus dimatangkan.
’’Aku juga merasa kemarin di turnamen terakhir kayaknya PR-nya adalah fisik, jadi pasti fisik jadi PR utama gitu,’’ kata Gregoria.
Ia dan pelatihnya bahkan menambah durasi latihan di lapangan. Tujuannya agar tubuhnya dapat beradaptasi pascacedera yang dialami.
Selain itu, porsi latihan yang lebih banyak itu juga bertujuan untuk mengantisipasi tekanan lawan yang mungkin banyak bermain reli-reli panjang.
’’Di minggu ini dan minggu kemarin sudah banyak latihan fisik dan tekniknya pun masih berkaitan tentang fisik, jadi lebih lama lagi latihan di lapangannya, lebih durasinya juga dipanjangkan,” kata Gregoria.
Selain fisik, ia juga tetap mengasah tekniknya kembali. Meski begitu, persiapan fisik tetap menjadi menu utama latihannya.
’’Porsi latihan tetap sama, cuma mungkin yang difokusinnya jadi lebih bisa dipakai. Rasanya kalau di paginya mau teknik, ya kita full teknik. Benar-benar soalnya (berkaitan dengan) fisik semua,’’ ujar dia.
Murianews, Jakarta – Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung bakal kembali tampil usai cedera yang dialaminya.
Ia bakal tampil di turnamen puncak tahunan Badminton World Federation (BWF) World Tour Finals atau WTF 2024 di Hangzhou, China pada 11-15 Desember nanti.
Gregoria mengatakan kondisinya saat ini sudah membaik dan tak ada masalah. Menjelang menghadapi WTF 2024 itu, ia pun telah melakukan berbagai persiapan, khususnya pada kondisi fisiknya.
’’Persiapan bagus dan kondisi fisik (terutama di) pinggang, apa pun cedera-cedera yang sempat kambuh lagi kemarin, Puji Tuhan sudah tidak ada masalah,’’ ungkapnya di Pelatnas PBSI seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/12/2024).
Ia pun sudah menunggu momentum turnamen terakhir BWF itu. Gergoria berharap persiapannya dapat membuahkan hasil maksimal.
’’Semoga nanti di WTF tetap bisa main dengan baik dan dengan sehat juga. Aku berharap ingin memberikan yang terbaik juga di sana,’’ tambahnya.
Tunggal putri peringkat enam dunia itu menyebut, penguatan kondisi fisik memang menjadi fokusnya dalam mempersiapkan diri menjelang turnamen.
PR Utama...
Sebab, cedera yang dialaminya cukup membuatnya beristirahat cukup panjang. Ia pun merasa, kondisi fisiknya memang harus dimatangkan.
’’Aku juga merasa kemarin di turnamen terakhir kayaknya PR-nya adalah fisik, jadi pasti fisik jadi PR utama gitu,’’ kata Gregoria.
Ia dan pelatihnya bahkan menambah durasi latihan di lapangan. Tujuannya agar tubuhnya dapat beradaptasi pascacedera yang dialami.
Selain itu, porsi latihan yang lebih banyak itu juga bertujuan untuk mengantisipasi tekanan lawan yang mungkin banyak bermain reli-reli panjang.
’’Di minggu ini dan minggu kemarin sudah banyak latihan fisik dan tekniknya pun masih berkaitan tentang fisik, jadi lebih lama lagi latihan di lapangannya, lebih durasinya juga dipanjangkan,” kata Gregoria.
Selain fisik, ia juga tetap mengasah tekniknya kembali. Meski begitu, persiapan fisik tetap menjadi menu utama latihannya.
’’Porsi latihan tetap sama, cuma mungkin yang difokusinnya jadi lebih bisa dipakai. Rasanya kalau di paginya mau teknik, ya kita full teknik. Benar-benar soalnya (berkaitan dengan) fisik semua,’’ ujar dia.