Los blancos memutuskan tak menghadiri konferensi pers, jelang final Copa de Rey vs Barcelona di Stadion La Cartuja, Sevilla, Minggu (27/4/2025) dini hari WIB.
Pasukan Carlo Ancelotti juga memutuskan membatalkan sesi latihan di Stadion La Cartuja, Jumat (25/4/2025) malam waktu setempat.
Bahkan, Presiden klub Florentino Perez dan para petinggi memilih absen di acara makan malam yang diadakan federasi sepak bola Spanyol RFEF, jelang final.
Kemarahan Real Madrid bukan tanpa alasan. Keputusan itu dilakukan sebagai bentuk protes pada RFEF yang tetap menugaskan Ricardo de Burgoes Bengoetxea sebagai wasit dan Gonzalez Fuertes sebagai wasit VAR di partai final.
Sebelumnya, Real Madrid telah melayangkan protes pada RFEF terkait penugasan dua wasit itu. Dalam pernyataan klub seperti dilansir di laman resmi mereka, Real Madrid menilai penunjukan Bengoetxea dan Fuertes tidak dapat diterima.
Murianews, Madrid – Suhu menjelang final Copa del Rey makin panas. Real Madrid dikabarkan marah besar.
Los blancos memutuskan tak menghadiri konferensi pers, jelang final Copa de Rey vs Barcelona di Stadion La Cartuja, Sevilla, Minggu (27/4/2025) dini hari WIB.
Pasukan Carlo Ancelotti juga memutuskan membatalkan sesi latihan di Stadion La Cartuja, Jumat (25/4/2025) malam waktu setempat.
Bahkan, Presiden klub Florentino Perez dan para petinggi memilih absen di acara makan malam yang diadakan federasi sepak bola Spanyol RFEF, jelang final.
Kemarahan Real Madrid bukan tanpa alasan. Keputusan itu dilakukan sebagai bentuk protes pada RFEF yang tetap menugaskan Ricardo de Burgoes Bengoetxea sebagai wasit dan Gonzalez Fuertes sebagai wasit VAR di partai final.
Sebelumnya, Real Madrid telah melayangkan protes pada RFEF terkait penugasan dua wasit itu. Dalam pernyataan klub seperti dilansir di laman resmi mereka, Real Madrid menilai penunjukan Bengoetxea dan Fuertes tidak dapat diterima.
Real Madrid menyebut, pernyataan Bengoetxea telah menyinggung persatuan wasit. Bahkan, pernyataan dengan nada mengancam itu dinilai digunakan untuk mengumumkan dugaan tindakan yang jauh dari prinsip keadilan, objektivitas, dan imparsialitas.
Kontroversi...
Prinsip-prinsip itu seharusnya berlaku hanya beberapa jam sebelum pertandingan sepak bola dimulai dan telah menjadi perhatian ratusan juta orang di seluruh dunia.
”Mengingat keseriusan dari apa yang terjadi, Real Madrid berharap bahwa mereka yang bertanggung jawab atas RFEF dan badan wasit akan bertindak sebagaimana mestinya, mengadopsi tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan prestise lembaga yang mereka wakili,” tutup pernyataan resmi tersebut.
Protes Real Madrid terkait penunjukan Bengoetxea di Final Copa del Rey bukan tanpa alasan. Sang wasit dinilai kerap kali membuat keputusan yang merugikan bagi Real Madrid.
Salah satu insiden yang paling dikenang yakni saat Bengoetxea mengganjar kartu merah pada Cristiano Ronaldo setelah selebrasi buka baju usai mencetak gol di final Piala Super Spanyol 2017.
Tak hanya diusir dari lapangan, saat itu Cristiano Ronaldo juga dijatuhi sanksi larangan bermain hingga lima pertandingan.
Kemudian, pada musim 2022 lalu, Bengoetxea kembali disorot saat Real Madrid melawan Valencia. Saat itu, striker mereka Vinicius Junior mendapatkan rasis dari penonton, namun sang wasit tidak memberikan tindakan tegas.
Wasit justru mengusir Vini dengan kartu merah setelah terlibat keributan. Padahal dalam rekaman ulang, justru Vini yang menjadi korban kekerasan fisik pemain lawan.